Pencarian

Sabtu, 02 Mei 2020

Ayat Allah dalam Covid-19



Pada Oktober 2019, diselenggarakan sebuah diskusi dan pelatihan pandemi Corona virus yang disebut Event 201, dikelola oleh John Hopkins Center of Health Security didanai Gates Foundation. Gates foundation sebelumnya telah membiayai the Pirbright Institute of Woking di UK dalam studi atas avian bronchitis of chickens yang dicurigai sebgai usaha untuk mendapatkan patent atas CoronaVirus . Event 201 mensimulasikan kejadian wabah novel coronavirus yang ditransmisikan dari kelelawar kepada babi kemudian kepada manusia yang akan menjadi sebuah peristiwa pandemi berat dengan penularan yang efisien antara manusia kepada manusia lainnya. Patogen dan penyakit yang ditimbulkannya dimodelkan sebagian besar berdasar SARS tetapi penularan di antara masyarakat lebih mudah dengan simptom ringan. 

Di antara para pembicaranya adalah Avril Haines, Deputy Director of the Central Intelligence Agency sejak 2013 hingga 2015 , Deputy Advisor of the National Security of the White House sejak January 2017 pada era Obama-Biden. Haines meramalkan sebuah ancaman “infectious disease for an easily transmissible pathogen that can be caught through respiratory means”. Beberapa kali disampaikan pentingnya sebuah “international order” yang memudahkan urusan diplomatik. 

Desember 2019, pandemi covid-19 mulai terjadi di Wuhan, china. Dokter Li Wenliang membangunkan kesiagaan dengan mengumumkan berjangkitnya virus baru dari jenis Coronavirus yang menyerang sistem pernafasan bersifat ganas. Diduga terjadi penularan virus corona tersebut dari kelelawar kepada manusia melalui pasar di Wuhan, China. 

Ada yang tidak wajar pada novel coronavirus 19 ini. Profesor Luc Montagnier membenarkan bahwa ada kandungan HIV pada Covid-19. Terdapat empat residu asam amino yang identik atau hampir sama dengan asam amino yang terdapat pada HIV. Keempatnya terdapat pada daerah tonjolan glikoprotein s. Hal ini menunjang fungsi tonjolan tersebut sebagai area pengikatan dengan protein, sehingga penularan bibit penyakit ini sangat mudah terjadi. Adanya residu asam amino HIV pada novell Coronavirus ini menjadi sebuah pertanyaan karena tidak dapat terjadi secara natural. Novell Coronavirus ini diduga merupakan hasil rekayasa di laboratorium yang lepas ke lingkungan. Ahli ancaman biologis Amerika Francis Boyle menunjuk riset di laboratorium BLS-4 di Wuhan Instritut of Virology sebagai awal terjadinya pandemi. Riset semacam ini sebenarnya tidak hanya dilakukan di Wuhan, tetapi di lakukan juga di Burnett Womack North Carolina. 

11 Maret 2020, WHO mendeklarasi Covid-19 dari wuhan sebagai pandemi global. Hal ini selaras dengan beberapa ungkapan bahwa akan terjadi pandemi corona virus dari kelelawar di Wuhan pada tahun 2020, baik berupa fiksi maupun dari ungkapan beberapa tokoh ternama. Bill Gates pada konferensi TED pada tahun 2015 dan pada event 201 beberapa minggu sebelum wabah terjadi telah mengungkapkan akan terjadinya pandemi. Demikian pula Avril Haines, mantan deputi direktur CIA pada event 201. Riset tentang Coronavirus ini juga telah dilakukan di the British Pirbright Institute pada tahun 2015 dengan pendanaan dari Gates Foundation. 

WHO merekomendasikan remdesivir untuk menangani penderita Covid-19, setelah rumah sakit Universitas Chicago mengumumkan recovery yang cepat pada penyakit dan simptom pernapasan pada beberapa pasien covid-19 dengan penanganan Remdesivir. Remdesivir merupakan antivirus untuk menangani virus ebola dan beberapa penyakit menular lain, dikembangkan oleh industri farmasi Gilead di Israel. 

21 Januari 2020 Wuhan Institut of Virology mendaftarkan penggunaan Remdesivir sebagai antivirus dalam penanganan Covid 19, beberapa minggu sebelum studi klinis dilakukan, dan beberapa hari sebelum remdesivir digunakan di US untuk menangani simptom pada pasien. Direktur Wuhan Institut of Virology adalah Wang Yangyi yang baru berusia 39 tahun, istri dari direktur sebelumnya Shu Hongbing. Pada tahun 2003, Shu Hongbing merupakan Associate Professor di departemen Immunology National Jewish Medical and Research Centre, setelah berkarir sejak 1996. 

Dari fakta-fakta tersebut, terlihat adanya faktor usaha manusia dalam timbulnya pandemi Covid-19. Hadirnya residu HIV pada virus Corona hampir tidak dapat terjadi secara natural. Keterkaitan dan koinsidensi antar pihak tersebut di atas sangat mungkin bukan hanya sebuah kebetulan. Upaya yang bersifat nubuat dalam kehidupan manusia seringkali menunjukkan adanya campur tangan entitas langit, yang baik ataupun yang jahat. Secara singkat, Covid-19 ini adalah senjata biologis untuk menaklukkan manusia. Efek pandemi ini sangat terasa di seluruh dunia, bukan hanya negara-negara tertentu yang terkena dampaknya. 



Peringatan Dalam Alquran 


Di dalam alquran, disebutkan sebuah komunitas tertentu yang berbahaya bagi umat manusia. 



وَٱتَّبَعُواْ مَا تَتۡلُواْ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلۡكِ سُلَيۡمَٰنَۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيۡمَٰنُ وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحۡرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلۡمَلَكَيۡنِ بِبَابِلَ هَٰرُوتَ وَمَٰرُوتَۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنۡ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٞ فَلَا تَكۡفُرۡۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيۡنَ ٱلۡمَرۡءِ وَزَوۡجِهِۦۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنۡ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡۚ وَلَقَدۡ عَلِمُواْ لَمَنِ ٱشۡتَرَىٰهُ مَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنۡ خَلَٰقٖۚ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡاْ بِهِۦٓ أَنفُسَهُمۡۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ 

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan atas kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaitan-syaitan lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya fitnah, sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka (syaitan) mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (syaitan) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka (manusia) mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Dan sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang membelinya, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.(QS Al-Baqarah : 102) 



Mereka adalah para pengikut syaitan yang hendak mendirikan sebuah kerajaan dunia secara global berdasarkan konsep kerajaan Sulaiman a.s. Tidaklah Sulaiman a.s kafir, tetapi para syaitan itulah yang membuat konsep kerajaan kafir yang disebut dalam alkitab sebagai negeri Babel, negeri tempat turunnya Harut dan Marut. Umat manusia akan dijadikan budak yang bekerja bagi kalangan pengikut syaitan tersebut. 

Pengikut syaitan itu adalah orang-orang yang menjual diri mereka kepada syaitan. Mereka memperoleh kekuatan sihir dari para syaitan untuk keuntungan-keuntungan duniawi dengan jiwa mereka, dan mereka telah mengetahui bahwa mereka tidak akan mendapatkan sedikitpun keuntungan di akhirat. Golongan ini bukanlah golongan yang tidak mempercayai hal-hal ghaib, tetapi mereka telah menjual kepercayaan mereka dengan kehidupan dunia kepada syaitan. Orang-orang yang murni tidak mempercayai hal ghaib tidak akan dapat beranjak dari kehidupan dunia ini sedikitpun, terikat sepenuhnya oleh kesulitan kehidupan dunia. 

Satu ciri dominan tetapi tersembunyi kelompok ini, mereka berusaha secara sinergis tetapi tampak terpisah untuk mewujudkan satu pemerintahan dunia global, yang dikenal dengan New World Order. Sebagaimana syaitan, sebenarnya usaha ini bukan hanya di dunia barat, tetapi seluruh dunia tanpa batasan wilayah. Hanya saja, mungkin keberadaan komunitas ini tidak disadari oleh masyarakat. Di Amerika, komunitas semacam ini dikenal sebagai deep state yang mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah. Sebenarnya di seluruh bangsa ada komunitas semacam ini dengan strategi yang berbeda-beda tanpa disadari sepenuhnya oleh masyarakat. Kasus Wuhan ini boleh jadi merupakan suatu contoh keberadaan deep state yang terintegrasi di dunia. Satu pihak mengokulasi HIV pada Coronavirus, pihak yang lain mensimulasikan dan mengukur dampak wabah, mengusahakan obat untuk bisnis, membuat pengkondisian dan pengendalian masyarakat dan lain-lain. Semua menjalankan peran masing-masing secara terpisah tetapi terintegrasi. Di Indonesia, barangkali agenda mereka menjadikan negeri ini sebagai salah satu propinsi negara tertentu. 



Fenomena Covid-19 ini merupakan suatu peringatan tentang ayat Allah yang disampaikan kepada manusia. Mungkin kebanyakan manusia bersikap lalai atau memperolok-olok keberadaan ayat Allah sehingga Allah mendatangkan kenyataan dari berita-berita yang mereka perolok-olokkan. 



فَقَدۡ كَذَّبُواْ بِٱلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَهُمۡ فَسَوۡفَ يَأۡتِيهِمۡ أَنۢبَٰٓؤُاْ مَا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ 

Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq (Al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang mereka perolok-olokkan.(QS Al-An’aam : 5) 

Kebenaran islam akan selalu memancar di muka bumi, akan tetapi keadaan umat islam yang akan berubah sehingga ajaran islam sedikit demi sedikit terlupakan oleh umat islam, maka umat islam kemudian akan menjadi umat yang lemah. Mereka akan mengambil orang-orang shaghair yaitu orang-orang yang tidak mempunyai ilmu sebagai pemimpin bagi mereka. Hal semacam ini merupakan sebuah pertanda akan datangnya suatu masa yang baru. 

Banyak petunjuk-petunjuk alquran terkait perubahan suatu zaman bagi orang-orang beriman. Alquran menjadikan tema al-‘ashr (zaman) sebagai satu surat tersendiri. Umat islam harus mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang zaman (al-ashr) di mana dirinya hidup. Satu demi satu pertanda zaman itu harus dimengerti menurut kitabullah. Perubahan zaman akan membuat banyak manusia kebingungan bila tidak dimengerti sesuai kitabullah. Banyak umat manusia akan tertipu oleh jargon-jargon kebangkitan umat, tetapi sesungguhnya itu hanya sebuah jebakan syaitan bagi umat manusia. Syaitan banyak membuat gerakan kebangkitan hanya untuk memberi fitnah terhadap Islam. 

Hanya manusia yang memahami perubahan zaman itu sesuai dengan Alquran dan sunnah nabi itu yang mengetahui jalan untuk perubahan itu, tidak hanya berdasar ghirah keumatan, jangka dan ramalan, prasangka atau wahyu lainnya. Semua pengetahuan itu harus mempunyai dasar dan keterkaitan yang benar dengan alquran dan sunnah, ditandai dengan ayat Alquran tersebut bersifat menerangkan. Alquran dan sunnah akan berbicara jauh lebih fasih tentang pengetahuan diri seseorang dengan kalimat yang singkat. 

Ketika seseorang berbicara dengan pengetahuan yang benar tentang suatu ayat Alquran diperolok-olok, maka Allah akan mendatangkan kenyataan dari ayat-ayat tersebut. Kehidupan manusia akan berantakan bila ayat tersebut diperolok-olok. Umat islam harus berusaha memperhatikan dengan sebaik-baiknya kebenaran ayat-ayat Allah dari semua hal, tidak hanya dari apa atau siapa yang ingin didengar dan dilihatnya. Umat Islam harus menumbuhkan akalnya, tidak terjebak dalam thaghut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar