Pencarian

Selasa, 26 Mei 2020

Petunjuk dan Permainan dalam Kehidupan Dunia


Orang-orang beriman hendaknya berjalan kepada Allah dengan sungguh-sungguh, tidak menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Rasulullah diperintahkan untuk meninggalkan orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, karena mereka adalah orang-orang yang tertipu dalam kehidupan dunia. Demikian pula orang-orang yang beriman hendaknya meninggalkan sikap yang demikian. 

وَذَرِ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَهُمۡ لَعِبٗا وَلَهۡوٗا وَغَرَّتۡهُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَاۚ وَذَكِّرۡ بِهِۦٓ أَن تُبۡسَلَ نَفۡسُۢ بِمَا كَسَبَتۡ لَيۡسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِيّٞ وَلَا شَفِيعٞ وَإِن تَعۡدِلۡ كُلَّ عَدۡلٖ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡهَآۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أُبۡسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْۖ لَهُمۡ شَرَابٞ مِّنۡ حَمِيمٖ وَعَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ [ الأنعام:70-70] 

Dan biarkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah dengannya agar jiwa itu tidak dijerumuskan karena perbuatannya sendiri (dimana) tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan karena usaha mereka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. [Al An'am : 70] 

Kehidupan dunia adalah permainan. Seseorang dapat mengalami kemenangan atau kekalahan dalam permainan. Demikianlah setiap orang diciptakan di alam dunia sebagai alam permainan. Sebagian orang bersungguh-sungguh dalam permainan hingga menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan hidup, menjadikan dunia sebagai tolok ukur kemenangan dan kekalahan, dan sebagian manusia mencari hal-hal yang lebih hakiki daripada permainan dunia. Sebagian besar manusia berada di antara kesadaran yang tercampur baur. Tujuan kehidupan mereka bercampur pada pencarian hal yang hakiki dan permainan dunia. 

Di antara manusia demikian, ada orang-orang yang menjadikan kehidupan dunia lebih utama dan menjadikan jalan agama sebagai bahan permainan memenangkan dunia, atau mereka mengalahkan agama demi dunia mereka. Ketika agama menguntungkan dunia mereka, mereka mengambilnya dan ketika agama merugikan dunia mereka, mereka meninggalkannya. Mereka itu adalah orang-orang yang menjadikan agama sebagai permainan. Sebagian orang menganggap agama mereka sangat ringan, tidak menganggapnya sebagai jalan hidup yang bernilai yang perlu diperjuangkan. Mereka adalah orang yang menjadikan agama sebagai senda gurau. 

Orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau merupakan golongan orang yang beragama tetapi tidak bersungguh-sungguh dalam agama mereka. Mereka termasuk orang-orang yang tertipu oleh kehidupan dunia. Mereka adalah orang-orang yang terancam terjerumus karena usaha-usaha yang mereka lakukan dalam kehidupan dunia. Apa-apa yang mereka usahakan dalam kehidupan dunia akan menyebabkan mereka terjerumus, sedangkan mereka sebelumnya berada dalam tepi jurang keselamatan dan permainan. 

Peringatan bagi mereka hendaknya disampaikan dengan ditunjukkan kepada mereka keadaan yang sebenarnya. Bilamana peringatan demikian tidak menyadarkan mereka, mereka akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan yang akan membuat kehidupan semakin tidak nyaman dan menyiksa. Pengetahuan yang mereka peroleh untuk kehidupan dunia tidak akan membuat kehidupan yang tenteram tetapi justru membuat kehidupan mereka panas dan menyiksa. Hal itu kelak akan berubah menjadi wujud neraka dalam kehidupan akhirat. 

Untuk selamat dari hal demikian, perlu akidah yang kuat ditumbuhkan dalam hati. Tidak ada seorangpun yang dapat memberikan syafaat bagi mereka dan tidak ada seorangpun yang dapat menjadi pelindung mereka dari keterjerumusan mereka. Hanya akad dengan Allah yang dapat menjadi wali dan pemberi syafaat bagi keselamatan dalam kehidupan mereka, menyelamatkan mereka dari keterjerumusan. Tidak ada suatu tebusan pun yang dapat menyelamatkan kehidupan mereka selama mereka masih menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Tebusan-tebusan yang mereka lakukan atau mereka bayarkan akan bernilai sangat ringan sehingga tidak dapat menyelamatkan mereka. 


Petunjuk dan Kebingungan 


Permulaan dari tindakan menjadikan agama sebagai permainan dan senda gurau dapat dilihat ketika seseorang meninggalkan petunjuk dan memilih mengikuti keinginan sendiri. Orang-orang yang menjadikan doa-doa dan petunjuk jawaban atas doa-doa mereka sebagai bahan permainan untung dan rugi duniawi adalah dalam kategori orang yang menjadikan agama sebagai permainan dan senda gurau. Mereka akan berbalik membelakangi petunjuk-petunjuk setelah datang kepada mereka jawaban-jawaban atas doa-doa dan harapan dalam hati mereka kepada Allah. Ada perhitungan-perhitungan keuntungan dan kerugian duniawi sehingga mereka berbalik membelakangi petunjuk Allah bagi mereka. 

Keadaan mereka akan memulai hingga hampir menyerupai orang-orang yang berdoa kepada selain Allah, berdoa kepada segala sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan madlarat. Berdoa ataupun tidak berdoa hampir-hampir tidak ada artinya bagi mereka, karena kalaupun Allah menjawab doa dan memberikan petunjuk kepada mereka, mereka akan berbalik dari petunjuk yang diberikan dan memilih keinginan mereka sendiri. Demikian itu merupakan sikap yang akan terungkap dari orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka akan terjerumus dalam kekufuran. 



قُلۡ أَنَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰٓ أَعۡقَابِنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ كَٱلَّذِي ٱسۡتَهۡوَتۡهُ ٱلشَّيَٰطِينُ فِي ٱلۡأَرۡضِ حَيۡرَانَ لَهُۥٓ أَصۡحَٰبٞ يَدۡعُونَهُۥٓ إِلَى ٱلۡهُدَى ٱئۡتِنَاۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۖ وَأُمِرۡنَا لِنُسۡلِمَ لِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ [ الأنعام:71-71] 

Katakanlah: "Apakah kita menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita akan berbalik ke belakang, sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di bumi; dalam keadaan bingung, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada petunjuk (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita disuruh agar menyerahkan diri kepada Tuhan semesta alam, [Al An'am:71] 

Tidak akan ada rasa khusyu dalam doa orang-orang yang berbalik membelakangi petunjuk dan jawaban bagi doa-doa dan harapan mereka. Mereka hampir-hampir mempersamakan Allah dengan sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak memberikan madlarat karena sikap mereka berbalik membelakangi petunjuk Allah yang diberikan ke dalam hati mereka. Alih-alih khusyu dalam doa, sebenarnya mereka terancam untuk terjerumus dalam kehidupan dunia. 

Orang yang bersikap demikian akan menjadi permainan syaitan. Syaitan akan membuat orang tersebut linglung dalam kehidupan dunia, terombang-ambing dalam pilihan-pilihan kosong, tidak ada pilihan yang diperuntukkan bagi mereka. Allah telah menentukan suatu pilihan tertentu dan memberikan beritanya bagi mereka, kemudian mereka menentukan pilihan sendiri. Allah melepaskan mereka dan syaitan menjadikan mereka linglung terombang-ambing dalam pilihan-pilihan tanpa suatu dasar. Hal itu akan membuat mereka linglung tidak mendapatkan pijakan yang mantap dalam kehidupan dunia. 

Bila mereka mencari kebenaran dan petunjuk, kawan-kawan mereka di alam dunia akan menyeru-nyeru pada arah yang berbeda-beda membingungkan arah kehidupannya, sedangkan syaitan akan memberikan petunjuk tanpa dasar kebenaran. Masing-masing kelompok kawan mengatakan untuk mengikuti petunjuk yang mereka ikuti. Orang demikian tidak akan dapat melihat kebenaran secara mantap dari dalam hatinya, hanya akan terombang-ambing dalam kebenaran versi manusia-manusia yang mendatangi mereka. Bila suatu kelompok mengatakan sesuatu, mereka mengikutinya. Demikian pula bila kelompok lain mendatangi, mereka akan tertarik kepadanya tidak memperoleh suatu kebenaran yang mempunyai pijakan dari dalam hatinya. 

Bila ada sebuah petunjuk, setiap orang harus memeriksanya berdasarkan kitabullah dan sunnah rasulullah SAW sebelum dianggap sebagai sebuah petunjuk yang sebenarnya. Petunjuk yang memperoleh penjelasan dari kitabullah itulah petunjuk Allah. Petunjuk Allah itulah petunjuk yang sebenarnya. Hawa nafsu dapat memunculkan petunjuk, dan syaitan dapat memunculkan petunjuk melalui hawa nafsu. Bila tidak mempunyai sebuah basis dari kitabullah dan sunnah rasulullah, sebuah atau banyaknya petunjuk belum dapat dimasukkan dalam petunjuk Allah atau petunjuk yang sebenarnya. 

Bila seseorang memperoleh petunjuk Allah dalam kategori ini, maka hendaknya dirinya mengikuti petunjuk itu sebagai langkah berserah diri kepada Allah. Petunjuk itu boleh jadi sebuah perintah yang perlu dilaksanakan, dan pelaksanaan perintah itu dihitung sebagai langkah keberserahdirian. Keberserahdirian itu akan menjadikan seseorang sebagai umat rasulullah SAW pada hari kebangkitan. Rasulullah SAW akan menjadi saksi bagi umatnya, yaitu orang-orang yang menemukan Alquran sebagai kitab yang menjelaskan segala sesuatu. 

وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ تِبۡيَٰنٗا لِّكُلِّ شَيۡءٖ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٗ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِينَ [ النحل:89-89] 

Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. [An Nahl:89] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar