Pencarian

Minggu, 24 April 2016

Konflik Timur Tengah ; Kajian Al-kitab

Tibanya as-sa’ah akan ditandai dengan kedatangan Isa a.s ke bumi. Ilmu yang diberikan kepada beliau banyak menjabarkan pengetahuan dan ilmu-ilmu akan datangnya as-sa’ah, dan kita tidak boleh  ragu-ragu tentang ilmu itu. Hal itu  sebagaimana disebutkan dalam alquran berikut ini :

Dan sungguh dia (‘Isa) benar-benar ilmu akan tentang  as-sa’ah. Maka janganlah kamu ragu-ragu tentang hal itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus (QS Az-zukhruf : 61)

Terminologi Kristen untuk as-sa’ah adalah datangnya kerajaan tuhan. Kerajaan tuhan menjadi tema yang cukup penting, atau paling penting dalam ajaran Kristen. Hal itu karena nabi Isa a.s memang benar-benar membawa ilmu tentang as-sa’ah sebagaimana disebutkan dalam ayat alquran tersebut.

Kitab injil yang ada saat ini merupakan catatan-catatan murid-murid nabi Isa a.s selama beliau berada di bumi. Murid-murid nabi Isa a.s dalam terminologi islam dikenal dengan istilah Hawariyyun. Mereka adalah para penolong Allah. Hawariyyun terdiri dari 2 kelompok, yaitu 12 Hawariyyun utama yang dipilih oleh nabi Isa dari awal risalah, dan 75 Hawariyyun yang mengikuti beliau a.s setelah beberapa waktu.  Masing-masing murid mempunyai catatan tentang ajaran nabi Isa, yang boleh jadi mempunyai sedikit perbedaan satu dengan yang lain tergantung pada keadaan masing-masing orang.  

Ajaran nabi Isa a.s akan ilmu tentang as-sa’ah dapat ditemukan pada kitab Matius pasal 24-25, kitab Markus pasal 13, dan kitab Lukas pasal 21:5-38. Yohannes termasuk 12  hawariyyun utama yang paling muda. Kitab Yohannes tidak menyebutkan adanya penjelasan nabi Isa a.s tentang zaman akhir, namun ketika melakukan safar di pulau Patmos, beliau mendapatkan penglihatan yang menjelaskan secara detail dan terang tentang  as-sa’ah, dan dikatakan bahwa hal itu merupakan wahyu nabi Isa yang disampaikan kepada Yohannes. Penglihatan itu dituliskan dalam sebuah kitab tersendiri yang diberi nama kitab Wahyu (Revelation).

Matius, Markus dan Yohannes termasuk dalam Hawariyyun 12, sedangkan Lukas termasuk dalam 75 Hawariyyun berikutnya. Ajaran tentang As-sa’ah pada kitab Lukas terlihat lebih bervariasi daripada kitab Markus dan Matius, namun ketiganya menceritakan hal yang sama. Ketiganya menceritakan kejadian kasat mata peristiwa As-sa’ah yang terdiri  dari :
nubuat akan keruntuhan rumah-rumah ibadah, 
tanda-tanda permulaan masa penderitaan berupa kabar-kabar perang, 
kedatangan nabi-nabi palsu dan masa penderitaan yang berat
kedatangan Putera Adam.
Perintah menantikan jaman baru.

Keruntuhan Rumah Ibadah

Nubuat keruntuhan rumah-rumah ibadah bisa jadi merupakan bentuk penyatuan agama yang akan terjadi pada zaman akhir. Imam Mahdi akan menyatukan seluruh manusia dalam satu ajaran agama yang murni, tidak memberikan pilihan jalan beragama selain ajaran agama yang murni. Namun juga bisa jadi nubuat itu berarti  rumah-rumah ibadah akan diruntuhkan oleh orang-orang fasik yang menjadi pengikut dajjal.

Kabar-Kabar Perang

Ayat alkitab menjelaskan bahwa permulaan penderitaan ditandai dengan kabar-kabar perang. Dalam kitab Matius ditegaskan tentang  nubuat yang disampaikan oleh nabi Daniel. Masa permulaan penderitaan ini merupakan sebuah jaman fitnah, dimana muncul orang-orang yang menampakkan dirinya sebagai orang baik, mengajak kepada kebaikan namun sebenarnya mereka menyesatkan. Manusia diperintahkan untuk memperhatikan, jangan sampai seseorang disesatkan oleh orang yang tampak baik.  Bahkan nabi-nabi palsu akan muncul. Dalam islam, nabi-nabi palsu itu diriwayatkan sebagai sekitar 30 dajjal yang akan muncul.  Perang akan terjadi melibatkan seluruh dunia, dan orang-orang yang benar akan mengalami penyiksaan. Kasih sayang antar manusia akan turun mencapai level sangat rendah.

Kitab nabi Daniel  merupakan nubuat dengan latar belakang daerah Babilonia yang mencakup daerah Israel, Suriah, Iraq dan Iran modern.  Hal itu selaras dengan petunjuk rasulullah SAW  dalam hadits terkait datangnya as-sa’ah. Diterangkan  dalam hadits itu tentang akan datangnya kekacauan di negeri Syam (Suriah).  Kekacauan ini disebut rasulullah sebagai fitnah, yang artinya tipuan. Banyak hal terlihat baik padahal menyesatkan, yang benar dibuat tampak salah dan sebaliknya. Hal itu adalah pertanda yang mendahului  datangnya as-sa’ah:

Abu Darda berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku melihatnya dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di syam ketika terjadi Fitnah.” (HR. Ahmad no. 21781)
dari Qurroh radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Apabila penduduk negeri Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan bagi kalian. Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang mendapatkan pertolongan (at-thaifah al-manshurah), tidaklah membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datangnya as-sa’ah.” (HR at-Tirmidzi : 2192; Ahmad : V/34)

Beberapa nubuat tentang perang terdapat dalam kitab nabi Daniel.  Domba bertanduk ganda dan kambing bertanduk tunggal yang kemudian patah dan berkembang menjadi empat tanduk dan akhirnya meluas ke seluruh bumi. Nubuat itu selaras dengan petunjuk rasulullah dalam  hadits tentang tanduk syaitan yang akan muncul.

dari Abi Mas’ud r.a  berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan tangannya ke arah Yaman dan berkata “Iman di Yaman disini dan kekerasan hati adalah milik orang-orang Faddadin [arab badui atau pedalaman] yang sibuk dengan unta-unta mereka dari arah munculnya tanduk setan [dari] Rabi’ah dan Mudhar [Shahih Bukhari no 3126]

Nubuat tentang negeri utara dan negeri selatan menjelaskan negara-negara yang terletak di sebelah utara dan selatan tanah babilonia. Saat ini dua negeri di utara dan selatan babilonia yang terkait tanda-tanda as-sa’ah sedang bersekutu untuk mengatasi konflik, membuat kabar-kabar perang di Suriah, yaitu negeri selatan Najd dan negeri utara Turki.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ التُّرْكَ قَوْمًا وُجُوهُهُمْ كَالْمَجَانِّ الْمُطْرَقَةِ يَلْبَسُونَ الشَّعَرَ وَيَمْشُونَ فِى الشَّعَرِ
Tidak akan tegak  As-sa’ah  hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turk, yaitu kaum di mana wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai (pakaian) yang terbuat dari bulu dan berjalan (dengan sandal) yang terbuat dari bulu (HR. Muslim no. 2912).
dari Ibnu Umar r.a  berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa : “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah muncul tanduk setan”[Shahih Bukhari 2/33 no 1037]

Empat binatang yang muncul dari laut bercerita tentang wali-wali kalangan iblis bagi  penguasa-penguasa yang akan muncul dari empat negeri tanduk syaitan. Empat negeri itu berasal dari satu negeri tanduk syaitan  yang berupa kambing yang telah mengalahkan domba bertanduk ganda. Dalam hadits tamim ad-daari tentang dajjal dan al-jassasah, rasulullah mengatakan : 
Perhatikanlah, dia (Dajjal) muncul di laut Syria (Mediterania) atau Laut Yaman (Laut Merah). Tidak, sebaliknya  dia  berada di timur, dia berada di timur, dia berada di timur, dan dia (rasulullah SAW) menunjukkan tangannya ke arah timur. (HR Ahmad no. 7028: kitab 41)

Dajjal itu akan muncul di Suriah dan/atau di Yaman, tetapi sesungguhnya dajjal itu bukan berasal  Suriah atau Yaman, tetapi dari arah timur. Rasulullah  berulang kali mengatakan bahwa dia berasal dari timur, dan beliau SAW telah berulang kali menjelaskan tentang asal tanduk syaitan bahwa dia berasal dari Najd yang terletak di arah timur kota Madinah.  Saat ini Najd terletak di Saudi Arabia yang sedang berperang melawan Yaman dan sedang berusaha “mengatasi” konflik di Suriah. Perang di Suriah dan Yaman pada dasarnya merupakan pekerjaan yang berasal dari tempat yang sama. Saudi Arabia merupakan anak keturunan Rabiah dari suku Banu Hanifah, dimana rasulullah telah bercerita bahwa tanduk syaitan akan muncul dari anak cucu Rabiah.

Penderitaan Besar

Ayat alkitab menjelaskan bahwa masa penderitaan besar akan ditandai dengan penguasaan tempat yang kudus di Israel. Orang-orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan dengan sangat segera meninggalkan seluruh yang dimiliki. Peristiwa itu menandai terjadinya penderitaan besar bagi seluruh manusia, penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak akan pernah terulang lagi setelahnya. Pada masa penderitaan besar ini banyak kabar tentang munculnya mesias-mesias, maka hendaknya umat manusia TIDAK  mendatangi mesias itu. Mesias akan datang dengan pertanda yang jelas, berupa kilat yang memancarkan cahaya dari  sebelah timur hingga ke barat. Itulah tanda kedatangan Mesias.

Dalam nubuat nabi Daniel tentang binatang, binatang ke-empat merupakan binatang yang sangat mengerikan, berbeda dengan binatang-binatang lain. Itulah kedatangan penderitaan besar yang dimaksudkan. Dalam nubuat tentang empat tanduk, itu adalah munculnya tanduk yang menyombong pada tanduk yang meluas hingga mencapai tanah permai. Itulah dajjal besar yang menguasai seluruh bumi.

Nabi Isa menjelaskan bila ada orang menunjukkan mesias ada di gurun, mesias ada di  suatu tempat, hendaknya tidak mengikutinya. Selaras dengan hal itu, Khalifatullah Al-Mahdi akan diishlahkan dalam satu malam. Sebelumnya beliau bukanlah orang yang terpandang, beliau orang yang tidak diperhitungkan.  Bila ada seseorang yang mengaku sebagai almahdi atau nama-nama lain yang berkonotasi dengan jabatan khalifatullah atau juru selamat, maka pengakuannya hanyalah sebuah kedustaan. Nabi Isa melarang umatnya untuk mencari atau mengikuti orang yang mengaku-aku sebagai mesias.

Rasulullah SAW bersabda : Pada akhir masa umatku akan ada khalifah yang akan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat tanpa menghitungnya. Al-Mahdi berasal dari ahlul baitku, tidak diragukan bahwa Allah akan mengishlahkannya dalam satu malam (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Kedatangan Putera Adam

Ayat alkitab berikutnya menjelaskan setelah peristiwa penderitaan besar itu terjadi, akan muncul tanda-tanda  alam menandai akan bergantinya jaman.  Matahari akan terbit dalam keadaan gelap tidak bersinar, bulan akan muncul tanpa cahaya dan bintang-bintang berjatuhan. Kekuasaan-kekuasaan langit akan berguncang. Putera Adam akan muncul di langit disertai para malaikat. Dengan meniup sangkakala, mereka mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari seluruh penjuru bumi.

Dalam terminologi Islam, Sang Putera Adam mengacu pada kisah penciptaan adam ketika Allah SWT berkehendak menciptakan khalifah di bumi.  Hal itu tertuang dalam alquran surat albaqarah :

Dan ingatlah ketika rabb-mu berfirman kepada para malaikat : sesungguhnya Aku akan menjadikan di bumi khalifah. (para malaikat) berkata :apakah Engkau akan menjadikan (makhluk) yang membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, padahal kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu dan mengkuduskan-Mu. (rabb) berfirman : sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui.
Dan (rabb) mengajarkan kepada adam nama-nama seluruhnya kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman : beritakanlah kepada-Ku tentang nama-nama itu bila kalian mengetahui  (QS 2:30-31)

Putera Adam itulah yang dimaksudkan sebagai Khalifah di muka bumi. Adam diciptakan di surga dan diturunkan ke bumi, namun kehendak tuhan tentang khalifah di muka bumi adalah atas  Putera Adam, bukan adam. Allah SWT berkehendak menggantikan iblis dengan khalifatullah dari kalangan manusia pada hari agama, bukan pada saat Adam diturunkan dari surga. dalam alquran surat Shaad ayat 78 disebutkan :
Dan sungguh tetap atasmu (iblis)  laknat-Ku hingga hari agama
Itu adalah kehendak Allah sejak semula, tidak ada rencana-Nya  yang berubah, tidak ada penundaan melaksanakan kehendaknya menjadikan khalifah karena permintaan penundaan iblis. Putera Adam itu adalah Khalifatullah Al-Mahdi.

Surat an-naba’ bercerita tentang datangnya hari ketika sangkakala ditiup. Langit pada hari itu terbuka menjadi pintu-pintu. Hari itu adalah hari pengelompokan (yaum al-fashl), orang-orang beriman akan dikumpulkan bersama, dan orang fasik bersama sesama. Pada hari itu Ar-ruuh bersama para malaikat berdiri bershaff-shaff, mereka tidak berkata-kata kecuali bagi yang  telah diijinkan oleh Ar-rahmaan.  Ar-ruuh itu adalah ruh yang ditiupkan atas Putera Adam, sehingga para malaikat seluruhnya bersujud kepada Putera Adam.

Perintah Berjaga-jaga Menanti datangnya Zaman yang dijanjikan

Ayat-ayat alkitab berikutnya mengajarkan tentang perintah untuk berjaga-jaga menanti kedatangan jaman itu. Jaman itu akan datang tanpa diketahui bilamana seseorang tidak berjaga-jaga.  Seseorang yang bersama-sama boleh jadi akan terpisah, seorang selamat dan seorang tidak selamat. Jaman itu adalah jaman penyaringan, sebagaimana terjadi pada zaman nabi Nuh, hanya orang-orang yang beriman yang akan selamat hingga jaman baru datang. Kitab Matius pasal 25 pada ayat 31-46  menceritakan lebih jauh tentang peristiwa penghakiman yang akan dilakukan oleh Sang Putera Adam.

Alquran juga  memperingatkan manusia agar memperhatikan benar-benar tentang as-sa’ah. Banyak ayat dalam Alquran menyebutkan bahwa boleh jadi as-sa’ah itu akan datang dengan segera. Setiap orang harus berjaga-jaga memperhatikan bilamana as-sa’ah itu datang. Allah telah memberikan peringatan  dan tanda-tandanya. Hal itu sebagaimana dalam surat Muhammad yang berbunyi :

Maka apakah yang mereka tunggu-tunggu selain datangnya as-sa’ah yang akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, padahal sungguh  telah datang  tanda-tandanya. Maka apakah gunanya bagi mereka ketika datang kepada mereka peringatan bagi mereka. (QS Muhammad : 18)

Pada zaman itu akan terjadi pengelompokan (yaum al-fashl), orang beriman akan bersatu dengan orang beriman, dan orang fasik akan bersama orang fasik. Setiap orang akan diuji keimanannya, apakah akan setia pada kebenaran, atau akan ikut berbuat fasik untuk kehidupan dunianya. Penyaringan itu akan terjadi sebagaimana terjadi pada jaman nabi Nuh a.s, hanya orang-orang beriman yang akan tetap akan berada di bumi, sedangkan orang-orang dan makhluk-makhluk  fasik akan diperangi oleh imam almahdi hingga tidak bersisa, kecuali iblis besar yang dijanjikan hingga alqiyamah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar