Pencarian

Selasa, 05 April 2016

Kisah Dajjal Dalam Alquran

Petunjuk Rasulullah ttg alquran mengenai Dajjal

Dajjal yang membawa fitnah terbesar bagi umat manusia tidak diceritakan secara langsung di dalam al-quran. Akan tetapi Rasulullah SAW memerintahkan untuk menjaga atau membaca awal-awal surat Al Kahfi agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan untuk membaca 10 ayat terakhir surat Al Kahfi. 

Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).

Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).

Tentu ayat-ayat yang disebutkan  rasulullah SAW sangat berkaitan dengan peristiwa munculnya dajjal bersama fitnahnya. Dengan sangat disederhanakan, 10 ayat pertama surat al-kahfi berisi berita tentang akan datangnya pasukan tempur yang sangat kuat dari sisi-Nya dan tentang berita gembira bagi kaum yang beriman. Orang-orang yang berlindung di dalam gua adalah tauladan bagi orang-orang beriman untuk mencari perlindungan dalam masa-masa penuh kesulitan.
“Ba’sun/ba’san “ dalam ayat kedua bermakna kekuatan tempur, atau pasukan tempur. Yang dimaksud pasukan tempur yang sangat kuat dari sisi-Nya dalam surat Al-Kahfi tersebut adalah kedatangan Khalifatullah Al-Mahdi al-muntadzar untuk memimpin manusia menegakkan agama yang telah sempurna, beribadah kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya. Khalifatullah al-mahdi adalah khalifatullah yang dijanjikan ketika penciptaan adam. Beliau akan diutus ke bumi pada hari agama (Yaumuddiin).

Hari agama (Yaumuddiin)

Yaumu addiin (hari agama) adalah hari ketika agama yang telah sempurna akan ditegakkan. Agama telah diturunkan dengan sempurna menjelang akhir hayat Rasulullah SAW, kurang lebih 3 bulan sebelum beliau SAW meninggal. Kesempurnaan agama ditandai dengan turunnya wahyu alquran yang terakhir dalam haji wada :

Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan Aku sempurnakan nikmat-Ku bagimu dan Aku ridlo islam sebagai agama ( QS al-maidah 3).

Hal tersebut tidak berarti bahwa agama telah ditegakkan. Alquran dengan jelas menyebutkan tentang  hari  agama (yaumuddiin) dimana pada hari agama itulah agama akan ditegakkan, pada waktu yang telah ditentukan Allah SWT. Hari itu juga disebut As-sa’ah sebagaimana  hadits berikut :

Dari aisyah r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : Malam dan siang tidak akan sirna sehingga Al-Lata dan Al-Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya : 'Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman-Nya : "Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai, hal ini itu telah sempurna (realisasinya)". Beliau menjawab : "Hal itu akan terwujud  saat yang ditentukan oleh Allah". (HR Muslim).

Peristiwa yang Terjadi Pada Hari Agama
Pada hari agama, banyak peristiwa besar yang terjadi.
- iblis memasuki masa persiapan pensiun dan dajjal muncul di bumi
- Khalifatullah Al-mahdi diutus

Hal ini dapat dapat kita lihat dalam alquran surat Shaad ayat 78-81 :
- Dan sungguh tetap atasmu (iblis)  laknat-Ku hingga hari agama
- (iblis) berkata : ya rabbi, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan
- (Allah) berfirman : maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi penangguhan
- Sampai pada hari yang telah ditentukan. (QS 38:78 – 81)

Fragmen dialog rabbul-‘alamiin dengan iblis tersebut terjadi ketika iblis akan terusir dari surga karena tidak mau mentaati perintah rabbnya untuk bersujud kepada adam. Iblis adalah makhluk yang ditugaskan sebagai pengawas bumi, dan Allah SWT berkehendak menggantikan iblis dengan khalifatullah dari kalangan manusia pada hari agama, karenanya laknat bagi iblis adalah hingga hari agama. Namun iblis meminta kepada Rabb untuk ditangguhkan, melampaui hari kiamat, yaitu hari kebangkitan manusia. Allah SWT memberikan penangguhan bagi iblis hanya hingga hari yang telah ditentukan yaitu kiamat.
Dari urutan  peristiwa dalam ayat-ayat tersebut, kita dapat mengetahui urutan waktu tiga hari tersebut yang akan terjadi pada semesta alam setelah diciptakan, yaitu secara terurut : 
(1) Yaum addiin (hari agama)  
(2) Yaum Al-qiyamah (hari kiamat) 
(3) Yaum al-ba’tsu ( hari kebangkitan)
Hal itu menunjukkan bahwa Yaum addiin (hari agama) akan terjadi sebelum hari kiamat. Artinya, hari agama akan terjadi pada saat manusia berada di bumi yang saat ini telah ada, bukan bumi pada masa akhirat. Iblis pada saat itu tidak menyadari bahwa penangguhan yang dimintanya kepada rabb hanyalah sia-sia. Tidak ada manfaat bagi dirinya meminta penangguhan itu. Al-quran surat alfatihah menyatakan bahwa Rabbul-‘alamiin akan menjadi malik (raja)  pada yaum addiin (hari agama), maka tidak ada yang bisa mengganggu kerajaan-Nya, termasuk iblis terlaknat. Pada yaum addiin, Rabbul-‘alamiin mengutus Al-mahdi sebagai khalifatullah.

Peran Dajjal dalam Yaum Addiin

Sebelum pengutusan  beliau a.s sebagai khalifatullah, manusia akan dipisahkan, disaring  berdasarkan keimanan kepada Allah. Masa penyaringan manusia inilah masa-masa paling berat dalam sejarah kehidupan manusia, tidak ada penderitaan yang lebih berat daripada penderitaan jaman itu,  sebelum dan sesudahnya. Alam akan dibuat sedemikian untuk mengubah makhluk-Nya yang berakal untuk bergantung hanya kepada-Nya.

وَإِنَّ قَبْلَ خُرُوجِ الدَّجَّالِ ثَلاَثَ سَنَوَاتٍ شِدَادٍ يُصِيبُ النَّاسَ فِيهَا جُوعٌ شَدِيدٌ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الأُولَى أَنْ تَحْبِسَ ثُلُثَ مَطَرِهَا وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا ثُمَّ يَأْمُرُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الثَّانِيَةِ فَتَحْبِسُ ثُلُثَىْ مَطَرِهَا وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَىْ نَبَاتِهَا ثُمَّ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الثَّالِثَةِ فَتَحْبِسُ مَطَرَهَا كُلَّهُ فَلاَ تَقْطُرُ قَطْرَةٌ وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلاَ تُنْبِتُ خَضْرَاءَ فَلاَ تَبْقَى ذَاتُ ظِلْفٍ إِلاَّ هَلَكَتْ إِلاَّ مَا شَاءَ اللَّهُ ». قِيلَ فَمَا يُعِيشُ النَّاسَ فِى ذَلِكَ الزَّمَانِ قَالَ « التَّهْلِيلُ وَالتَّكْبِيرُ وَالتَّسْبِيحُ وَالتَّحْمِيدُ وَيُجْرَى ذَلِكَ عَلَيْهِمْ مَجْرَى الطَّعَامِ
Sesungguhnya tiga tahun sebelum munculnya Dajjal, adalah waktu yang sangat sulit, di mana manusia akan ditimpa oleh kelaparan yang sangat, Allah akan memerintahkan kepada langit pada tahun pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya. Dan pada tahun kedua Allah akan memerintahkan kepada langit untuk menahan dua pertiga dari hujannya dan memerintahkan kepada bumi untuk menahan dua pertiga dari tumbuh-tumbuhannya. Kemudian di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan semua air hujannya, maka ia tidak meneteskan setetes air pun dan Allah memerintahkan kepada bumi untuk menahan semua tanaman-tanamannya, maka setelah itu tidak dijumpai satu tanaman hijau yang tumbuh dan semua binatang yang berkuku akan mati, kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah.” Kemudian para sahabat bertanya, “Dengan apakah manusia akan hidup pada saat itu?” Beliau menjawab, “Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan makanan.”

Setelah masa itu adalah masa-masa kedatangan al-masih dajjal  untuk menarik orang-orang yang tidak beriman menjadi pengikutnya. Dajjal adalah manusia yang diberi kuasa penuh oleh iblis untuk menyesatkan manusia, sebelum iblis memasuki masa persiapan pensiunnya.

ثَلاَثٌ إِذَا خَرَجْنَ (لَمْ يَنْفَعْ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ) الآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنَ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا

Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang apabila tidak beriman sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445)

Setelah ketiga tanda tersebut muncul, tibalah waktu as-sa’ah yang dijanjikan. Hari agama akan ditegakkan dan khalifatullah Al-Mahdi akan memerangi pengikut Dajjal hingga tidak akan tertinggal seorangpun makhluk berakal yang tidak bertuhan, kecuali Iblis yang ditangguhkan hingga hari kiamat, sedangkan Dajjal akan dibunuh oleh nabi Isa a.s. Peperangan al-mahdi itulah yang dahulu membuat malaikat bertanya kepada Rabb : Apakah Engkau akan menjadikan seseorang khalifah dari orang yang membuat kerusakan padanya dan  menumpahkan darah? Padahal kami bertasbih kepada-Mu dengan memuji-Mu dan mengkuduskan bagi-Mu.

10 Ayat Terakhir Surat Al-Kahfi

Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ »

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446).

Dengan sangat disederhanakan, ayat-ayat terakhir surat al-kahfi bercerita tentang golongan-golongan manusia pada akhir masa fitnah. Golongan pendusta akan dikumpulkan dan diperlihatkan bagi mereka Jahannam yang diperuntukkan bagi mereka. Orang-orang yang termasuk dalam golongan ini diantaranya : 
- orang yang tidak mempergunakan hatinya untuk mengingat Allah
- orang yang paling merugi, yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya, padahal mereka merasa benar-benar  telah berbuat kebaikan.
Kedua golongan itu adalah golongan yang kafir. Orang yang tidak berdzikir ketika masa paling sulit tiba adalah orang-orang yang mendapatkan kekuatan dari makhluk lain. Bila dajjal datang kepada mereka, niscaya mereka akan menjadi pengikut bagi Dajjal. Sebagian lain pengikut Dajjal adalah orang-orang yang merasa telah berbuat kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar