Pencarian

Selasa, 25 Juli 2023

Menemukan Petunjuk yang Haq

 Allah telah mengutus Rasulullah SAW ke alam dunia untuk menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia dalam beribadah kepada Allah. Hendaknya seluruh umat manusia mengikuti jejak langkah beliau SAW dengan membentuk akhlak al-karimah dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. Akhlak al-karimah akan diperoleh seseorang apabila ia membentuk akhlak al-quran dalam dirinya. Ia dapat mensikapi seluruh peristiwa yang terjadi di alam kauniyah sejalan dengan kitabullah Alquran.

Ada orang-orang yang mengikuti syaitan baik dengan keinginan sendiri ataupun tertipu.Tipu daya syaitan tidak hanya terjadi terhadap orang-orang munafik. Setiap manusia akan ditipu oleh syaitan. Orang-orang yang telah memperoleh petunjuk tidak terlepas dari sasaran usaha syaitan untuk menipu. Sebagian tidak tertipu, dan sebagian tertipu dengan kebodohan. Dalam beberapa kasus, kebodohan demikian itu bercampur dengan kebenaran untuk menyesatkan manusia karena tipu daya syaitan.

﴾۱۷﴿قُلْ أَنَدْعُو مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَىٰ أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الْأَرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: "Apakah kita akan menyeru selain daripada Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kemanfaatan kepada kita dan tidak (pula) mendatangkan kemudharatan kepada kita dan (apakah) kita kembali ke belakang sesudah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh syaitan di bumi kehilangan arah, dia mempunyai kawan-kawan yang memanggilnya kepada petunjuk (dengan mengatakan): "Marilah ikuti kami". Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah (yang sebenarnya) petunjuk; dan kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan semesta alam, (QS Al-An’aam : 71)

Tanda orang yang terkena hembusan syaitan di antaranya adalah kehilangan arah dalam kehidupannya. Di antara mereka adalah orang-orang yang hanya mengikuti orang lain yang menyeru untuk mengikuti petunjuk, tanpa menyadari boleh jadi hal itu bukan atau belum benar-benar petunjuk. Mereka mempunyai sahabat-sahabat yang menyerunya untuk mengikuti petunjuk, dan ia mengikuti seruan itu tanpa berusaha menemukan pemahaman yang menghubungkan petunjuk itu dengan kitabullah dan sunnah. Petunjuk yang mereka ikuti boleh jadi tidak selalu salah, tetapi mereka tidak berusaha menemukan landasan dari kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW, sedangkan mereka terlalu mengikuti itu hingga terlupa untuk mengikuti kitabullah dan sunnah.

Setiap orang beriman harus berusaha mengetahui makna kitabullah Alquran dan sunnah Rasulullah SAW bagi kehidupan mereka. Setiap orang harus menemukan ayat kitabullah yang menjadi pokok perjuangannya, yaitu ayat yang tergelar pada semesta mereka dan sesuai dengan hasrat hatinya. Sahabat bisa membantu memperkenalkan kandungan kitabullah Alquran, maka kandungan kitabullah itulah yang menjadi penerang bagi mereka. Mengikuti petunjuk sahabat tanpa mengetahui kandungan kitabullah Alquran seringkali hanya merupakan seruan kosong tanpa makna bagi jiwa mereka. Petunjuk tanpa pemahaman terhadap kitabullah itu suatu saat akan menjadi bahan kebingungan bagi mereka terutama manakala sahabat tersebut berbuat salah. Bila seseorang berpegang pada kitabullah Alquran dan sunnah Rasulullah SAW, maka ia dapat tetap berpegang pada petunjuk Allah, dan manakala sahabatnya berbuat salah, hingga ia tidak mengalami kebingungan dalam menempuh kehidupan menuju Allah.

Durhaka dan Adzabnya

Orang yang kehilangan arah boleh jadi akan berjalan menuju ke neraka. Orang yang kehilangan arah dalam perjalanan mereka di bumi akan mudah terjatuh mengikuti syaitan, karena sebenarnya syaitan telah berhasil menghembuskan tabir pada mereka. Bila mereka tidak kembali kepada petunjuk Allah yang sebenarnya dan terus hanya mengikuti sahabatnya, mereka akan terseret ke neraka walaupun shabat itu panutan mereka dan para pembesar di antara mereka. Apabila mereka terjerumus ke dalam neraka, mereka akan termasuk dalam golongan orang-orang yang dibolak-balikkan wajah mereka di neraka, dan mereka akan mengatakan : "Alangkah baiknya, andaikata kami dahulu taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". keadaan itu terjadi karena pada dasarnya mereka mempunyai bagian wajah menghadap ke surga tetapi bersikap mengikuti orang lain meninggalkan firman Allah dan sunnah Rasulullah SAW hingga tersesat ke neraka.

﴾۶۶﴿يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا
﴾۷۶﴿وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
(66) Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". (67) Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati panutan-panutan kami dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan. (QS Al-Ahzaab : 66-67)

Kekufuran tidak terbatas pada pendustaan kepada Rasulullah SAW. Kekufuran mencakup orang-orang yang tidak memenuhi ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada rasulnya, sedangkan mereka lebih memilih untuk taat kepada para panutan dan para pemimpin di antara mereka dengan meninggalkan ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasulullah SAW. Manakala seseorang meninggalkan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya untuk mengikuti para panutan dan pemimpin mereka, maka mereka termasuk dalam golongan orang-orang kafir.

Mereka akan menyesali bagian ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW yang telah mereka tinggalkan dahulu untuk mengikuti panutan dan para pembesar di antara mereka. Mereka barangkali mengakui kebenaran ayat kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW, tetapi tidak mengikuti karena mengikuti panutan mereka untuk meninggalkannya. Hal itu akan menjerumuskan mereka ke neraka, dan mereka akan benar-benar merasa celaka telah meninggalkan keduanya. Wajah mereka akan dibolak-balikkan di neraka menyesali apa yang telah mereka tinggalkan karena mengikuti petunjuk yang tidak mempunyai dasar yang kokoh.

Balasan bagi orang yang meninggalkan ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW demikian adalah adzab di neraka. Seringkali petunjuk merupakan pilihan antara mengikuti kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW atau mengikuti syaitan. Ada berbagai jenis petunjuk. Banyak petunjuk merupakan pemantik atau pemicu agar seseorang memahami kehendak Allah, beberapa petunjuk merupakan hamburan keinginan jasmaniah dan hawa nafsu, dan beberapa petunjuk merupakan pilihan yang disodorkan kepada seseorang untuk menguji pilihan mentaati Allah dan mentaati Rasulullah SAW atau ia lebih mengikuti syaitan. Petunjuk yang menjadikan seseorang meninggalkan ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasulullah SAW merupakan petunjuk untuk mengikuti syaitan, karenanya balasannya adalah adzab neraka.

Petunjuk demikian mendatangkan bahaya yang sangat besar bagi umat manusia. Tidak ada alasan sedikitpun bagi manusia untuk meninggalkan ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW untuk mengikuti petunjuk lain. Tidak boleh seseorang memilih mentaati seseorang yang meninggalkan ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW, sekalipun dengan memandang bahwa kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW mungkin benar. Bila seseorang mengetahui pertentangan di antara keduanya, tidak ada pilihan baginya selain mengikuti kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW atau ia akan tersesatkan dan dijerumuskan ke dalam neraka. Ketika tersesatkan, sebenarnya ia mendatangkan madlarat yang sangat besar bagi seluruh umat manusia.

Ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW tidaklah dibatasi zaman kehidupan beliau SAW. Ketaatan kepada segala ketentuan yang diturunkan Allah kepada para utusan setiap zaman merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW. Pada zaman setelah beliau SAW, segala penjelasan yang dapat disandarkan kepada Alquran dan sunnah Rasulullah SAW secara haq merupakan ketentuan yang menjadikan seseorang digolongkan mentaati atau durhaka kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW. Ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW berlaku untuk sepanjang jaman, baik jaman sebelum Rasulullah SAW, jaman kehidupan beliau SAW di bumi dan jaman setelah beliau SAW hingga akhir zaman.

Ketaatan pada Kitabullah dan Sunnah

Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW merupakan petunjuk induk yang menjadi parameter kebenaran petunjuk lainnya. Tidak ada petunjuk yang setara apalagi lebih tinggi, dan semua petunjuk yang benar merupakan turunan atau penjelasan terhadap keduanya. Tidak boleh seseorang mengikuti suatu petunjuk tanpa menimbang landasan dari keduanya, atau ia hanya akan kehilangan arah karena mengikuti hembusan syaitan yang menyeru pada petunjuk. Ada petunjuk yang datang kepada diri seseorang atau datang melalui sahabat-sahabatnya, maka hendaknya ia menemukan petunjuk Allah yang sebenarnya. Seruan petunjuk dari para sahabat harus digunakan untuk memahami petunjuk kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW, maka ia akan memperoleh petunjuk Allah. Salah ataupun benar petunjuk melalui sahabatnya hendaknya petunjuk itu dijadikan media untuk memahami kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW.

Penjelasan secara haq yang tidak sesuai dengan pendapat para panutan atau pembesar di antara manusia tidak menjadikan penjelasan itu boleh digugurkan sebagai parameter ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW. Orang yang mentaati penjelasan yang haq dari ayat kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW termasuk orang-orang yang mentaati Allah dan mentaati Rasulullah SAW sekalipun mereka bertentangan dengan para panutan dan para pembesar di antara mereka. Demikian pula orang yang meninggalkan penjelasan yang haq dari kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW termasuk dalam golongan orang yang durhaka kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW sekalipun mereka mentaati para panutan dan para pembesar di antara mereka. Para panutan dan para pembesar tidak mempunyai kedudukan pasti dalam masalah agama, terutama manakala bertentangan dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW.

Banyak di antara manusia yang memilih mentaati para panutan dan para pembesar di antara mereka dengan meninggalkan ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasulullah SAW. Manakala terjadi hal demikian, para panutan dan para pembesar itu sebenarnya telah menjadikan mereka sebagai orang-orang yang tersesat. Orang-orang yang mentaati mereka hingga meninggalkan ketaatan kepada Allah dan kepada Rasulullah SAW akan menyesali perbuatan mereka dan kelak akan menyampaikan kepada Allah kutukan bagi para panutan dan pembesar itu, agar Allah melipat-gandakan siksaan bagi mereka.

Hendaknya setiap orang mengingat bahwa tidak setiap orang yang menyeru kepada petunjuk benar-benar menyeru pada petunjuk yang sebenarnya. Sebelum ia menemukan landasannya dari kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW secara haq, petunjuk itu belum menjadi petunjuk Allah. Syaitan juga akan memunculkan banyak petunjuk kepada orang-orang yang telah mendapat petunjuk sedang ia tidak berhati-hati dalam mengikutinya. Petunjuk yang sebenarnya adalah petunjuk yang mempunyai landasan dari kitabullah dan sunnah Rasulullah. Bila seseorang menyeru kepada petunjuk yang bertentangan dengan kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW, maka ia akan menyesatkan umat mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar