Pencarian

Kamis, 29 Oktober 2020

Menemukan Kesenangan Di Sisi Allah (19)





Membela Diri Bila ditimpa Bughat


setiap mukmin harus saling tolong menolong bilamana ada pencelakaan ditimpakan di antara mereka. Hal itu akan menjadikan orang-orang beriman menemukan kesenangan dari sisi Allah. Banyak bentuk pencelakaan terjadi pada manusia. Suatu golongan kaum mukminin dapat mencelakakan (bughat) kepada golongan mukminin lain. Orang-orang yang memperoleh pengetahuan dari kitabullah dapat menimpakan kecelakaan kepada orang berilmu lainnya. Syaitan senantiasa mengatur orang-orang kafir untuk saling menimpakan kecelakaan kepada orang lain berdasarkan kebodohan dan kekejian. Demikian pula Iblis berusaha mencelakakan umat manusia seluruhnya.


وَالَّذِينَ إِذَا أَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُونَ﴿٣٩﴾
Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka ditimpakan dengan pencelakaan mereka membela diri (QS As-Syuura : 39)

Seluruh pencelakaan itu merupakan tipu daya Iblis bagi umat manusia. Mereka menjadikan manusia mencelakakan satu sama lain melalui dorongan hawa nafsu. Sebagian saling mencelakakan dalam tingkatan jasadiah, dan sebagian mencelakakan dengan menghalangi manusia dan penyesatan dari jalan Allah, dan banyak yang mencelakakan dalam banyak aspek, baik mencelakakan secara jasadiah maupun menghalangi manusia dari kebenaran.

Umat manusia saat ini kebanyakan merasa tenang tidak merasa terancam oleh pencelakaan syaitan terhadap mereka, termasuk orang-orang beriman merasa baik-baik saja dalam kehidupan mereka. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Iblis beserta balatentara mereka selalu mengobarkan bughat bagi umat manusia agar umat manusia celaka. Sebagian dibuat celaka di dunia, sebagian dibuat celaka di akhirat dengan mengikuti langkah syaitan, sebagian dibuat celaka di akhirat sedangkan mereka dijadikan pasukan bagi syaitan untuk mencelakakan umat manusia dengan iming-iming keuntungan duniawi bagi mereka.

Bughat Para Iblis

Sebuah rencana besar telah dibuat Iblis untuk mencelakakan umat manusia. Mereka mencelakakan manusia dengan segenap upaya yang bisa mereka lakukan. Mereka melakukan usaha dengan berbagai upaya, baik upaya mereka sendiri, dan upaya dengan melibatkan umat manusia baik manusia yang sukarela terlibat maupun umat manusia yang ditipu dengan hal yang terlihat baik. Iblis mempunyai kemampuan sihir yang membuat segenap keburukan dijadikan terlihat baik di mata manusia.

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ، ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ، فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً، يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا، فَيَقُولُ: مَا صَنَعْتَ شَيْئًا، قَالَ ثُمَّ يَجِيءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ، قَالَ: فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ
Dari Jabir ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air lalu mengirim bala tentaranya. (setan) yang kedudukannya paling dekat kepada Iblis adalah yang paling besar fitnahnya. Salah satu diantara mereka datang lalu berkata: 'Aku telah melakukan ini dan itu.' Iblis menjawab: 'Kau tidak melakukan apa pun.' Lalu yang lain datang dan berkata: 'Aku tidak meninggalkannya hingga aku memisahkannya dengan istrinya.' Beliau SAW bersabda: "Iblis mendekatkan setan itu kepadanya lalu berkata: 'Bagus kamu. HR. Muslim no.2813

Salah satu cara Iblis untuk membuat fitnah terbesar bagi umat manusia adalah dengan memisahkan seorang laki-laki dari istrinya. Fitnah terbesar Iblis itu akan dibuat dengan cara memisahkan seorang laki-aki dari istrinya. Tidak ada fitnah dibuat syaitan yang lebih besar daripada cara itu, sebagaimana diceritakan bahwa pemimpin para Iblis itu tidak menganggap fitnah-fitnah dengan cara yang lain sebagai sesuatu yang berbobot. Hal ini dapat dimengerti bila seseorang memahami arti keberpasangan pada manusia. Barangkali tidak semua pemisahan seorang laki-laki dari istrinya merupakan bencana terbesar bagi umat manusia, walaupun tetap saja daya rusak dan fitnah dari setiap pemisahan suami istri itu besar.

Bughat Iblis di Antara Manusia

Para Iblis merencanakan bagi umat manusia sebuah negara yang menyerupai negeri Babilon di mana para manusia menyembah syaitan. Ini merupakan pembalasan atas perintah Allah kepada mereka agar bersujud kepada Adam. Mereka ingin membalas agar para manusia bersujud kepada mereka. Itu adalah sebuah kekufuran yang sangat besar yang dirumuskan oleh para syaitan, tetapi orang-orang yang mengikuti mereka mengira bahwa mereka mendirikan suatu kerajaan sebagaimana kerajaan Sulaiman a.s. Dengan bentuk negara seperti itu, mereka menimbulkan fitnah terbesar bagi umat manusia.

Pemisahan seorang suami dengan istrinya menjadi komponen kunci dalam pendirian negara sebagaimana Babilon tersebut. Para Iblis menjadikan pemisahan suami-istri sebagai segel agar umat manusia tidak mengetahui dan tidak melakukan pembelaan terhadap apa yang Iblis lakukan untuk menaklukkan umat manusia. Para Iblis mengajarkan sihir kepada umat manusia, dan mengajarkan ilmu yang diturunkan kepada dua malaikat yaitu Harut dan Marut.

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ﴿١٠٢﴾
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan atas kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, hanya syaitan-syaitan lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan, sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka (para Iblis) mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (para iblis) tidak dapat memberi mudharat dengan ilmu itu kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka (manusia) mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka sendiri dan tidak memberi manfaat. Dan sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang membelinya, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya, kalau mereka mengetahui. (QS Al-Baqarah : 102)

Para Iblis mempelajari ilmu yang diturunkan kepada malaikat Harut dan Marut. Yang mereka pelajari adalah ilmu untuk memisahkan seorang laki-laki dari istrinya, dan ilmu itu pulalah yang diajarkan oleh para syaitan kepada manusia. Ilmu itu di tangan para Iblis tidak dapat membahayakan sedikitpun kepada umat manusia kecuali atas ijin Allah, akan tetapi menjadi berbahaya bila itu berada di tangan manusia. Oleh karena itu para Iblis mengajarkannya kepada manusia.

Ilmu itu bukanlah ilmu sihir yang dapat dirasakan kejahatannya oleh manusia. Ilmu itu adalah ilmu yang diturunkan Allah kepada dua orang malaikat sebagai fitnah bagi manusia. Allah menyediakan makar bagi manusia dalam bentuk ilmu, agar manusia mengerti keikhlasan. Tidak semua hal yang diturunkan Allah merupakan sebuah keutamaan bagi manusia, bila manusia bersikap salah terhadap pemberian Allah. Bahkan makar Allah itu dalam bentuk ilmu, agar manusia mengetahui keburukan yang tersembunyi dalam dirinya. Allah tidak berkehendak untuk mencelakakan manusia, tetapi manusia-lah yang mencelakakan diri sendiri dengan bersikap tidak tepat terhadap karunia Allah.


Bughat Syaitan Di Antara Mukminin

Tipuan syaitan itu tidak berhenti pada orang-orang umum. Tipuan itu mencapai orang-orang mukmin yang peduli dengan perintah-perintah Allah. Sebagian di antara manusia tersebut melakukan perbuatan keji dengan menggunakan ilmu-ilmu yang diturunkan kepada malaikat Harut dan Marut. Karena hal itu, sekelompok orang yang peduli dengan perintah Allah akan mengatakan bahwa perbuatan keji yang mereka lakukan adalah hal yang dilakukan bapak-bapak mereka, dan mereka mengerjakan perbuatan keji itu sebagai perintah dari Allah. Hal yang diturunkan Allah kepada malaikat Harut dan Marut itu tidak terbaca sebagai makar Allah, tetapi sebagai amr Allah.


وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا ۗ قُلْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ ۖ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ﴿٢٨﴾
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati bapak-bapak kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya". Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji". Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS Al-A’raaf : 28)

Perkataan itu bukanlah perkataan yang benar. Allah memerintahkan kepada manusia agar mengatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak memerintahkan perbuatan keji. Perbuatan keji itu sama sekali bukan perintah Allah, tetapi karena kelicikan syaitan dalam merencanakan tipu daya bagi manusia, menggunakan sesuatu yang diturunkan Allah kepada Malaikat.

Tipuan itu tidak terlepas dari rencana para Iblis untuk menimbulkan fitnah terbesar bagi umat manusia sebagaimana diceritakan oleh Jabir r.a dengan memisahkan seorang laki-laki dari istrinya. Kisah ini mungkin sangat terkait dengan kehidupan Imam akhir jaman. Dalam sebuah hadits diceritakan secara tersirat bahwa salah satu pernikahan sang Imam pada zaman kebangkitan Islam akan tenggelam karena kesalahan umat Islam sendiri. Tenggelamnya pernikahan itu sangat mungkin disebabkan karena tipuan syaitan demikian.


عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ

Dari Tsauban, Rasulullah Saw bersabda : "Sesungguhnya Allah telah melipat bumi untukku hingga aku dapat melihat timurnya serta baratnya. Sungguh kekuasaan umatku bakal meraih apa yang sudah dilipatkan untukku daripadanya, dan aku diberi dua perbendaharaan yaitu merah dan putih. Dan sungguh aku telah bermohon kepada Tuhanku untuk umatku supaya Dia tak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh dan supaya Dia tidak memberikan kuasa atas mereka kepada musuh, terkecuali karena kesalahan mereka sendiri sehingga tenggelamah harta putihnya.” (HR. Muslim No. 5144).

zaman itu akan terjadi pada saat dua harta perbendaharaan rasulullah Saw hadir. Kedua harta perbendaharaan itu adalah harta perbendaharaan merah dan harta perbendaharaan putih. Merah putih adalah pakaian bagi jiwa sang imam pada zaman tersebut. Beliau akan datang sebagai khalifatullah yang akan memberantas seluruh kejahatan tidak bersisa hingga akar-akarnya, khalifatullah yang akan diberi tugas menggantikan iblis dalam memakmurkan bumi.

Namun demikian Rasulullah SAW menyebutkan kedua warna tersebut sebagai dua harta perbendaharaan yang terpisah, tidak disebutkan sebagai satu perbendaharaan merah putih. Hal ini terkait dengan pakaian berwujud pernikahan. Beliau memiliki dua pernikahan yang masing-masing merupakan wujud perbendaharaan rasulullah Saw yang berwarna merah dan berwarna putih. Pakaian beliau yang berwarna putih akan tenggelam karena kesalahan umat islam sendiri.

Hal ini perlu disadari oleh umat Islam. Upaya fitnah terbesar dari alam syaitan berhasil meruntuhkan salah satu pertahanan berupa perbendaharaan rasulullah SAW yang berwarna putih, yang diruntuhkan sendiri oleh umat Islam. Umat Islam tidak boleh terus bertahan pada pendapat bahwa perbuatan keji itu adalah perintah Allah. Itu adalah tipuan syaitan untuk menimpakan fitnah terbesar mereka kepada seluruh umat manusia. Salah satu benteng pertahanan manusia runtuh karena perkataan itu. Sungguh Allah tidak memerintahkan untuk berbuat keji.

Berikutnya perlu disadari oleh umat Islam, bahwa para Iblis itu tentulah tidak hanya berusaha menenggelamkan satu perbendaharaan rasulullah SAW. Pasti kedua perbendaharaan itu akan diruntuhkan seluruhnya bila mereka bisa melakukannya. Umat Islam harus memperhatikan kedua harta perbendaharaan rasulullah SAW ini seluruhnya, tidak lagi tertipu oleh syaitan untuk menenggelamkan keduanya. Bahkan terhadap harta perbendaharaan putih umat islam tidak boleh merusak lebih lanjut. Harta perbendaharaan rasulullah SAW yang tenggelam itu bukanlah perbendaharaan yang hilang. Kerusakan itu mungkin hanya berimbas terhadap umat, sedangkan khazanah yang dibawa sang istri masih terbaca oleh imam. Dalam keadaan peperangan, sangatlah tidak nyaman bila umat Islam tidak mempunyai perbekalan untuk bertahan dari serangan, dan pasti akan sangat kesulitan dalam kejaran musuh-musuh Islam.

Bagi orang-orang yang mengetahui, tenggelamnya perbendaharaan putih itu adalah sebuah peristiwa yang sangat mencekam. Boleh jadi seorang ulama akan jatuh sakit bila mengetahui kenyataan ini. Hal ini tentu tidak akan dirasakan oleh umat yang menenggelamkannya, yang bahkan merasa bahwa mereka melaksanakan perintah Allah. Perbedaan ini akan membawa gesekan yang semakin keras bila permasalahan bughat dari alam syaitan ini tidak dimengerti.

Setiap jatuhnya perempuan yang menjadi istri seorang laki-laki sholeh akan membawa bencana bagi umatnya. Istri nabi Nuh dan nabi Luth a.s kufur terhadap suaminya sehingga umat nabi tersebut yang kufur ditimpa bencana. Jatuhnya seorang perempuan mukmin yang menjadi istri laki-laki shalih akan membawa bencana tidak hanya pada umat yang kufur saja, tetapi orang-orang muslim akan tertimpa masalah. Dalam kasus tenggelamnya perbendaharaan putih rasulullah SAW, umat islam akan saling menawan satu sama lain karena kesalahan yang dilakukan umat islam sendiri. Tidak ada kesalahan berarti yang dilakukan istri beliau, karena beliau merupakan bagian dari perbendaharaan rasulullah SAW. Ini terjadi semata-mata karena kesalahan umat islam sendiri yang teledor dalam syariat pernikahan.

Tidak mungkin umat yang mengetahui harus mengalah, sementara keadaan akan semakin berat akibat permasalahan yang tidak dimengerti. Setiap mukmin harus berusaha membela diri bila ditimpakan bughat terhadap mereka. Hal ini tidak berarti tidak bersabar menerima ketetapan Allah. Banyak yang akan celaka bila pembelaan diri tidak dilakukan, dan dalam hal ini fitnah yang akan ditimbulkan adalah fitnah yang terbesar dalam sejarah umat manusia. Kecelakaan yang akan ditimbulkan oleh para syaitan bukan hanya kecelakaan di dunia saja, akan tetapi banyak manusia akan celaka di dunia dan di akhirat. Mungkin seorang yang beriman pada pagi hari meninggal dalam keadaan kufur pada sore hari, dan orang yang beriman pada sore hari meninggal dalam keadaan kufur pada pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar