Pencarian

Jumat, 26 Februari 2021

Alquran Petunjuk Bagi Manusia

 

Allah menurunkan Alquran kepada rasulullah SAW agar menjadi panduan umatnya untuk meniti perjalanan kembali kepada Allah. Dengan memahami alquran, seseorang dapat kembali bertaubat kepada Allah dengan selamat, tidak tersesat dalam perjalanannya. Alquran harus menjadi tolok ukur perjalanan seseorang kepada Allah, dan kelak Alquran akan datang memberikan syafaat kepada para pembaca yang mengikutinya.


Nabi bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya” (Shahih Muslim (I/553)

Meniti Petunjuk Alquran

Sebagai petunjuk Allah yang diturunkan kepada hamba-Nya, Al-Qur’an memiliki dua fungsi yang berbeda, yaitu memberi landasan pengenalan kebenaran bagi seseorang atau menunjukkan kesalahan baginya untuk diperbaiki. Manusia merupakan makhluk bumi yang hidup di tempat paling jauh dari sumber cahaya, sehingga kebenaran tidak selalu terlihat jelas, dan kesalahan pun kerapkali dilakukan. Alquran akan menunjukkan kepada manusia kebenaran dalam hujjah yang nyata, dan akan menunjukkan kesalahan yang harus ditaubati dengan hujjah yang nyata.

Nabi SAW bersabda:


وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
dan Al-Qur’an merupakan landasan bagimu atau argumentasi atasmu” (Imam Muslim, Shahih Muslim)

Kehidupan di bumi membuat manusia hidup dalam kegelapan dan mudah terjatuh dalam kesalahan. Seringkali manusia di bumi menilai sesuatu yang buruk sebagai baik, dan suatu kebenaran sebagai hal bathil. Manusia memerlukan hujjah, atau pijakan pemahaman yang kokoh, untuk mengetahui sesuatu di bumi sebagai kebenaran. Alquran akan menjadi sebuah landasan yang kokoh bagi seseorang dalam mengenali suatu kebenaran di bumi. Tanpa alquran, pengenalan kebenaran itu akan mudah berubah karena tidak memiliki landasan, atau kebenaran itu sebenarnya hanya waham yang mungkin keliru.

Seringkali manusia terjatuh dalam kesalahan tanpa menyadarinya. Alquran menjadi sebuah argumentasi yang akan menunjukkan kesalahan atau kesesatan yang dilakukan seseorang. Bila seseorang benar-benar berkeinginan bertaubat kepada Allah, Alquran akan menunjukkan kesalahan dirinya dengan jelas agar ia bisa bertaubat kepada Allah. Bila iktikad dalam hatinya hanya samar-samar, maka alquran akan menunjukkan dengan samar-samar. Alquran tidak akan banyak menunjukkan kesalahan bagi orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya sendiri.

Bagi seluruh manusia, Alquran datang sebagai pelajaran Banyak pelajaran terdapat dalam alquran, atau seluruh pelajaran terdapat di dalamnya, yaitu pelajaran yang dapat diterima oleh setiap manusia untuk menjadi cahaya dalam kehidupan mereka. Sebagian manusia hidup di bumi dengan penyakit-penyakit hati. Sebagian orang-orang beriman memiliki penyakit-penyakit hati sebagaimana kebanyakan manusia memilikinya. Alquran dapat menyembuhkan penyakit-penyakit hati dalam dada-dada manusia bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Seluruh penyakit hati ada obatnya dalam alquran.


﴾۷۵﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ


Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS Yunus : 57).

Bagi orang-orang beriman, alquran merupakan petunjuk yang menerangi jalannya untuk kembali kepada Allah. Bila orang-orang beriman terus berjalan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Alquran, tidak terlena dalam perjalanannya, maka Alquran akan menjadi pintu terbukanya rahmat baginya.

Segala amal dan perbuatan yang dilakukan seseorang hendaknya didasarkan kepada Alquran agar amal itu mempunyai bobot yang bernilai besar dalam timbangan di akhirat kelak. Amal perbuatan akan bernilai besar bobot timbangannya karena kebenaran yang dapat dipahami melalui amal itu, dan ringan bobotnya karena tidak adanya pengenalan terhadap kebenaran. Sedangkan Alquran merupakan cahaya yang memperkenalkan kebenaran kepada manusia dalam wujud yang paling nyata. Amal perbuatan yang baik hendaknya diberi bobot kebenaran dengan alquran, dan permohonan ampunan dari segala kesalahan hendaknya diberi bobot kebenaran dengan alquran pula. Dengan demikian maka amal-amalnya akan mempunyai bobot yang besar dalam timbangan akhirat, tidak tergantung dari besar atau kecilnya amal yang telah dilakukannya di bumi.

Alquran merupakan petunjuk menuju jalan yang lurus. Perjalanan seorang hamba untuk kembali kepada Allah tidaklah mudah. Seringkali seorang hamba tidak mengetahui jalannya untuk kembali kepada Allah, atau kadang seseorang berusaha mengetahuinya melalui orang-orang yang telah berjalan kepada Allah, atau kadang seseorang mengetahui jalannya secara samar-samar melalui orang-orang yang diikutinya, dan lain-lain. Sebagian orang mengetahui jalannya untuk kembali kepada Allah dengan jelas karena Allah membukakan kepadanya shirat al mustaqim dalam proses al-fath, tetapi tidak diberi kemampuan untuk melaksanakannya, dan sebagian diberi karunia kemampuan untuk menempuhnya.

Alquran sungguh-sungguh memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman kepada jalan-jalan yang tegak. Tidak hanya jalan yang lurus yang ditunjukkan Alquran. Bilamana seseorang tidak diberi kemampuan untuk melaksanakan amal di shirat al-mustaqim, maka alquran menunjukkan keadaan dirinya dan menunjukkan tatacara agar ia mampu menegakkannya hingga dirinya dapat meniti shirat al-mustaqim. Dengan melaksanakan amal-amal yang ditetapkan baginya, maka agamanya akan tegak.


﴾۹﴿إِنَّ هٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا


Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih tegak dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar (QS Al-Israa’: 9)

Orang yang mengetahui shirat al-mustaqim itu masuk dalam kategori al-mukminun. Bila dirinya kemudian melaksanakan amal-amal yang ditetapkan baginya, yaitu amal shalihnya, maka alquran akan menunjukkan pahala-pahala yang diperuntukkan baginya. Pahala-pahala itu merupakan pahala-pahala yang besar. Tanpa melaksanakan amal-amal shalihnya, pahala-pahala itu hanyalah sebuah dugaan yang belum tentu akan diberikan kepada dirinya.

Anomali Petunjuk Alquran

Alquran merupakan petunjuk yang nyata bagi manusia untuk kembali kepada Allah. Akan tetapi manusia perlu berhati-hati dalam sikap ketika membaca alquran. Sikap ini adalah sikap dalam batin. Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan Alquran, dan di sisi lain Allah juga akan menghinakan kaum yang lain dengan alquran.


إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat beberapa kaum dengan kitab (Alqur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya (Alquran). (HR Imam Muslim, no. 269)

Setiap orang harus bersikap jujur dalam membaca Alquran. Alquran dapat menjadi penyembuh penyakit-penyakit dalam dada pembacanya dengan semua pelajaran yang ada di dalamnya, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Alquran akan menjadi syafaat yang akan menyelamatkan seseorang dari kesesatan di dunia, menjadi pengubah keadaan bagi orang yang ingin memperbaiki keadaan akhlaknya, dan menjadi tolok ukur kebenaran bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Dengan hal itu, alquran akan menarik seseorang menuju surga, yaitu orang-orang yang menjadikan alquran sebagai imamnya.

Akan tetapi manusia kadang bersikap tidak jujur dalam membaca alquran bilamana mereka menjadikan alquran di belakang punggung mereka. Penyikapan alquran dengan cara demikian akan menyebabkan alquran itu menarik dirinya menuju neraka.


القرآن مشفع وماحل مُصَدَّقٌ مَنْ جَعَلَهُ إِمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ ومن جعله خلف ظَهْرِهِ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ
Al-Qur’an memberi syafaat dan dimintai syafaat, dan menjadi saksi kebenaran (bagi) siapa yang menjadikannya sebagai imam, ia (alquran) menariknya ke surga, dan barangsiapa yang menjadikannya (Alquran) di belakang punggungnya maka ia akan ditarik ke neraka” (Ibnu Hibban, Shahih Ibnu Hibban).

Menjadikan alquran di belakang punggung adalah sikap berpaling dari pembacaan alquran yang benar dan memilih langkah lain tidak berusaha menjalankan petunjuk yang diperoleh dari alquran. Kadangkala seseorang tidak mempunyai niat yang lurus dalam membaca Alquran. Kadangkala seseorang mendengar pembacaan ayat, mengerti pembacaan itu benar, akan tetapi ia memilih ayat lain yang menguntungkan dirinya secara duniawi. Kadangkala seseorang memperoleh suatu pemahaman yang benar dari pembacaan alquran akan tetapi memilih pemahaman lain yang menguntungkan duniawi. Hal-hal demikian menunjukkan sikap menjadikan alquran di belakang punggung. Banyak sikap lain yang termasuk dalam kategori menjadikan alquran di belakang punggung, tidak terbatas dalam sikap demikian saja,.

Menjadikan Alquran di belakang punggung akan menarik seseorang menuju neraka. Kaum yang mengikutinya akan dijadikan kaum yang hina. Setiap manusia harus berdiri dengan kokoh untuk menuju Allah. Ketika alquran menjadi hujjah yang menunjukkan kesalahan, maka seseorang harus menjadikannya hujjah atas dirinya, tidak menghindari hujjah tersebut, dan tidak pula justru mengambil hujjah landasan pembenaran dari ayat lain alquran. Dengan demikian ia dapat kembali berjalan menuju Allah dengan benar tidak terperosok dalam kehinaan. Bila ia mengambil hujjah yang salah, ia akan tertuntun pada jalan yang salah, dengan berlandaskan alquran. Ini merupakan anomali alquran.

Barangkali hujjah atas dirinya tersebut tidak perlu diperlihatkan kepada orang lain, karena hal itu mungkin akan menyebabkan hal yang tidak baik. Akan tetapi ia harus menempuh jalan yang tepat diawali dengan menerima hujjah atas dirinya tersebut. Bila ia mengambil hujjah pembenaran dengan memilih ayat lainnya, Allah akan menuntunnya menuju kehinaan dengan alquran. Hal demikian mudah bagi Allah, menjadikan Alquran penuntun menuju kehinaan sebagaimana disabdakan rasulullah SAW. Jalan kehinaan dengan alquran itu sebenarnya telah dibuka sendiri olehnya dengan menjadikan alquran di belakang punggungnya. Secara umum, alquran adalah petunjuk yang nyata bagi setiap hamba Allah untuk kembali kepada-Nya, akan tetapi Allah bisa menjadikannya sebagai penuntun menuju kehinaan bagi orang-orang yang membuka celah itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar