Pencarian

Kamis, 08 Juni 2017

KEHARAMAN KEMUSYRIKAN


Allah telah membuat ketentuan pokok dalam halal dan haram. Ketentuan lain tentang  halal dan haram yang muncul akan terkait salah satu atau lebih dari kelima pokok tersebut. Kelima pokok tersebut merupakan sumber keharaman atas segala sesuatu, dan tidak halal bagi siapapun melakukannya walaupun mungkin hal yang haram itu terlihat indah.
Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al-A’raaf : 32-33)
Di antara ketentuan pokok itu adalah mengharamkan kemusyrikan. Allah telah menjadikan kemusyrikan sebagai salah satu pokok keharaman.  Sebagai salah satu pokok keharaman, umat islam harus mengambil sikap menjauh dari hal-hal yang bersifat kemusyrikan. Alquran telah menjelaskan bahwa sebagian di antara umat islam akan termasuk dalam golongan musyrikin.

Salah satu ciri yang menandai umat islam yang terjerat mengikuti musyrikin adalah mereka dilanda kerancuan konsep syirik hingga terbingungkan menuduh umat islam yang lain terjebak dalam kemusyrikan. Musyrikin bersama syaitan  membangkitkan  kebanggaan di antara mereka dengan dengan suatu ajaran. Tauhid di antara mereka di takwil secara bodoh, kemudian ditarik hingga melampaui batas/ekstrim, kemudian dibuat intihal untuk menuduh umat islam yang lain. Itulah yang dibuat kaum musyrikin untuk menyeret umat islam ke dalam golongan mereka. Dari hal itu muncul  kerancuan konsep syirik yang beredar di kalangan mereka, bahkan hingga mereka  memerangi umat islam demi kemenangan musyrikin. Semua bughat itu direncanakan berdasarkan kerancuan konsep kemusyrikan yang tersebar di antara mereka.

GOLONGAN MUSYRIKIN


Syaitan adalah musuh yang jelas bagi manusia sejak adam terusir dari surga. Pemimpin mereka adalah iblis dari kalangan jin, memimpin syaitan-syaitan dari kalangan jin dan manusia untuk menyesatkan segenap manusia kecuali hanya sedikit dari hamba-hamba Allah yang mukhlasin. Salah satu bentuk penyesatan yang digunakan syaitan adalah dengan menggoda manusia dengan kekuasaan atas dunia.

Kaum Yahudi Kabbalah mengatakan bahwa mereka mengikuti nabi Sulaiman untuk mewujudkan satu negara dunia, akan tetapi  mereka hanyalah mengikuti bacaan syaitan atas kerajaan Sulaiman, padahal syaitan-syaitan itu  kafir,  tidak mengenal kehendak Allah. Nabi Sulaiman bukanlah orang kafir yang tidak mengetahui kehendak Allah. Dengan bacaan itu syaitan-syaitan itu menarik hawa nafsu manusia untuk memperoleh kekuasaan atas dunia, dan menjerumuskan manusia untuk bertindak keji dan munkar demi mewujudkan angan-angan kekuasaan sebagaimana Babilonia. Mereka terseret dalam rencana besar syaitan bagi manusia, sehingga menjadi musyrikin. Allah berfirman :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan atas kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, tetapi syaitan-syaitan-lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babilon yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya fitnah, sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat menceraikan antara seseorang  dengan isterinya.  (QS Albaqarah : 102)
Ayat tersebut bercerita tentang kaum Yahudi Kabbalah, yaitu orang-orang Yahudi yang membuang kitabullah ke belakang punggungnya dan memilih untuk mengikuti bacaan syaitan. Maka mereka menyembah tuhan yang akan memberikan kepada mereka kekuasaan atas seluruh dunia. Tetapi tuhan yang dimaksudkan tersebut sebenarnya adalah Iblis yang akan memberikan kekuasaan kepada para Dajjal atas ijin Allah. Konsep negara Babilonia dihembus-hembuskan syaitan pada kaum Yahudi kabbalah yang hidup setelah jaman nabi Sulaiman a.s.

Bacaan syaitan itu adalah berupa penafsiran syaitan atas apa yang disampaikan malaikat Harut dan Marut pada zaman Babilonia pertama. Babilonia pertama adalah sebuah negara yang didirikan untuk mempersatukan seluruh manusia dalam sebuah negara. Bumi ini dijanjikan akan diwariskan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih, akan tetapi pewarisan bumi itu merupakan fitnah bagi manusia, hendaknya manusia tidak menjadi kafir karena fitnah itu. Kedua malaikat itu selalu memperingatkan manusia sebelum mengajarkannya,  bahwa kekuasaan hanyalah fitnah, dan  janganlah manusia menjadi kafir karena janji itu. Akan tetapi sebagian orang lebih menginginkan fitnah itu  tanpa mengindahkan peringatan dari malaikat Harut dan Marut maka mereka menjadi kafir.

Syaitan-syaitan itu juga kemudian mengajarkan sihir kepada manusia sembari terus menghembuskan bacaan tentang kejayaan dan kekuasaan bagi kaum Yahudi Kabbalah. Sihir akan menyertai pengikut syaitan, seolah-olah memperkuat langkah mereka untuk mewujudkan mimpi kekuasaan sebagaimana Babilonia. Akan tetapi sihir itu tidak berguna bagi mereka. Mereka melupakan bahwa kehidupan mereka pendek, sedangkan cita-cita Babilonia yang dihembuskan syaitan itu hanya dapat diwujudkan dalam beberapa generasi, walaupun mereka menggunakan sihir sekalipun.

Semangat menguasai dunia itu selalu dihembus-hembuskan syaitan kepada para penyembahnya hingga hari ini. Sekelompok manusia bekerja secara rahasia  mewujudkan kolonialisme di dunia untuk mempersatukan dunia dalam kekuasaan mereka. Mereka berusaha mewujudkan hal itu berdasarkan rencana yang dibuat syaitan untuk jangka panjang bagi manusia, sedangkan syaitan membuat rencana itu berdasarkan bacaan kitab suci. Rencana syaitan itu menjerumuskan manusia untuk berbuat keji dan munkar. Bukti bahwa dunia ini dikuasai oleh kelompok orang yang bekerja sinergis untuk mewujudkan New World Order tidak terbantahkan, dan Alquran telah mengatakan apa yang terjadi di dunia ini dengan sebenarnya.

Mereka adalah kelompok musyrikin paling merusak bagi umat manusia, walaupun kerusakan itu tersembunyi dari mata manusia. Mereka menjerat manusia dengan hutang-hutang yang dibuat  hanya dengan mempermainkan aturan tertentu, dan manusia yang dijerat  dijadikan budak yang bekerja bagi mereka. Sekian banyak manusia dipekerjakan untuk diambil hasil keringatnya.

Selain kelompok musyrikin di atas, banyak kelompok musyrikin lain ataupun musyrikin individu, baik bersifat turunan dari kelompok itu maupun kemusyrikan yang berdiri sendiri di atas hawa nafsu masing-masing. Kelompok musyrikin yang bersifat turunan itu bahkan  tersebar mencapai umat islam yang mengikuti nabi Muhammad SAW dan Alquran.

MUSYIKIN DI ANTARA MANUSIA


Di antara manusia, terdapat orang-orang yang menghamba kepada syaitan-syaitan. Mereka menyembah syaitan karena memperturutkan keinginan mereka akan kekuasaan dan kekayaan duniawi. Syaitan-syaitan pun menipu orang-orang yang menyembahnya dengan seolah-olah memberikan apa yang menjadi keinginan mereka. 

Sebagian di antara para penyembahnya menjadi wali-wali bagi syaitan. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai kriteria tertentu sesuai dengan keinginan syaitan, dan mereka melakukan ritual-ritual untuk mengikat perwalian mereka dengan syaitan. Kepada wali-wali mereka inilah syaitan-syaitan memberikan wahyu. Dengan wahyu itu disusun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjebak orang-orang islam untuk mengikuti langkah orang-orang musyrik.
Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar mewahyukan kepada wali-walinya agar mereka berbantah-bantah dengan kalian; dan jika kalian  mentaati mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS Al-An’aam : 121)
Hal yang paling berbahaya bagi umat islam bukanlah makar dari kalangan mereka, tetapi ketaatan yang muncul di kalangan umat islam pada langkah-langkah yang mereka rencanakan. Sesungguhnya syaitan itu benar-benar memberikan wahyu kepada wali-walinya sedemikian agar kaum muslimin menjadi musyrik. Umat islam tidak akan tersentuh makar mereka selama mengikuti petunjuk dari alquran dengan menundukkan akalnya.

MUSYRIKIN DI ANTARA UMAT ISLAM


Muslimin yang mengikuti langkah-langkah yang dibuat oleh orang-orang musyrikin - yang dipimpin oleh syaitan -,  akan termasuk dalam golongan orang-orang musyrik. Sangat penting bagi muslimin untuk mengenali langkah-langkah yang dibuat oleh syaitan menjebak kaum muslimin dalam kemusyrikan. Makar-makar yang dibuat oleh syaitan-syaitan bersama kaum musyrikin tidak akan berguna bagi kaum muslimin, tetapi langkah-langkah jebakan yang diwahyukan syaitan untuk menjadikan muslimin sebagai musyrikin boleh jadi akan menyeret banyak muslimin menjadi musyrikin.

Metode paling efektif  yang digunakan oleh orang-orang musyrik mengalahkan umat islam  adalah dengan membangkitkan suatu ajaran yang indah untuk menipu kaum muslimin. Ajaran-ajaran itu menyerupai ajaran yang disampaikan oleh para nabi akan tetapi memunculkan hasil yang berbeda dari yang diajarkan oleh para nabi dan rasul.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS Al-An’aam : 112)
Ajaran itu adalah hasil dari bisikan-bisikan oleh para syaitan yang menjadi musuh bagi para nabi. Syaitan-syaitan itu mempunyai derajat yang tinggi di antara para syaitan, sehingga layak  berperan sebagai musuh para nabi. Syaitan-syaitan itu berasal  dari kalangan manusia dan jin, sehingga mereka sangat mengenal manusia karena adanya syaitan dari kalangan manusia, dan mempunyai pengetahuan yang lebih purba karena adanya syaitan dari kalangan jin. 

Perkataan-perkataan mereka  adalah perkataan yang indah, bukan perkataan-perkataan yang jelas kesesatannya. Mereka menggunakan ajaran-ajaran para nabi untuk menipu orang-orang yang tertarik dengan ajaran yang baik, akan tetapi mereka membuat  dan membangkit-bangkitkan semangat yang menyesatkan dalam mengikuti ajaran para nabi. Perkataan indah yang mereka bangkitkan berupa pengetahuan yang benar berdasarkan manthiq, akan tetapi pengetahuan itu tidak memberikan kebaikan bagi jiwanya. Ilmu itu benar menurut logika dan potongan petunjuk agama, akan tetapi tidak membawa cahaya yang bisa dibawa ketika mati. Semua keindahan perkataan-perkataan itu tidak berguna bagi jiwa, dan akan lenyap ketika mati.

Allah SWT memerintahkan untuk membiarkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. Mereka tidak dapat membengkokkan  ajaran islam sedikitpun, sehingga Allah membiarkan mereka mengerjakan hal-hal seperti itu, dan memerintahkan umat islam membiarkan hal seperti itu. Hanya bagian kecil yang diselipkan oleh mereka, dengan mengubah-ubah kedudukan ayat satu dengan yang lain. Yang terpengaruhi oleh ajaran mereka adalah orang-orang mempunyai akal yang lemah. Umat islam yang berakal lebih kuat, hati yang baik  tidak akan terlalu jauh mengikuti kemusyrikan yang mereka inginkan.

Termasuk yang mereka ada-adakan adalah perkataan tentang Allah SWT berupa teori tauhid. Perkataan mereka tidak membengkokkan sedikitpun tauhid yang diajarkan para nabi, akan tetapi juga tidak menjelaskan tentang tauhid para nabi dengan benar. Teori tauhid itu hanya berupa takwil berdasarkan kebodohan. Dari ajaran itu, langkah mereka selanjutnya adalah menarik manusia menuju ekstrimitas melampaui batas dan membuat intihal untuk menyerang muslim yang lain.

Allah telah menurunkan islam sebagai agama yang sempurna, termasuk bagaimana cara mengenali langkah-langkah yang dibuat oleh syaitan. Di antara langkah tipuan syaitan yang diwahyukan kepada wali-walinya adalah  munculnya ajaran baru yang diselipkan dalam agama. Ciri dari ajaran baru yang diselipkan itu adalah memecah-belah agama menjadi beberapa golongan, dan tiap-tiap golongan itu berbangga-bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. Syaitan bersama para pengikutnya membangkit-bangkitkan kebanggaan, fanatisme pada setiap golongan dalam beragama tersebut.
dan janganlah kamu termasuk golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS Ar-ruum : 31-32)
Muslimin yang mengikuti golongan-golongan tersebut akan termasuk dalam golongan musyrikin. Mereka akan menjadi kaki tangan kaum musyrikin untuk melemahkan dan menghancurkan islam dari dalam islam sendiri. Kaum musyrikin menyadari bahwa tidak akan mungkin mengalahkan islam tanpa membuat kekacauan dan kerusakan di dalam umat islam, maka mereka menjalankan wahyu dari syaitan untuk mengalahkan islam.

Islam adalah agama yang bertujuan kepada Allah dengan cara bertauhid, mempersatukan kehidupan pada jalan yang dikehendaki Allah SWT yang bersifat Ar-rahmaan Ar-rahiim. Allah telah menetapkan jalan kehidupan bagi setiap manusia, dan jalan yang dikehendaki Allah hanya dapat ditempuh dengan membangun diri dengan sifat rahmaniah dan rahiimiyah. Penghambaan , ubudiyah yang ditempuh seseorang tanpa membangun sifat rahman dan rahiim hanya akan dipenuhi tipuan syaitan yang dihias sedemikian sehingga orang tersebut memandang indah perbuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar