Pencarian

Senin, 17 April 2017

PEMIMPIN DAN PARA PENDOSA

Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di atas bumi. Sebelum manusia diciptakan, Allah SWT telah memberikan kepada Azazel tugas untuk mengawasi bumi. Ketika Allah menciptakan Adam dalam rangka menjadikan khalifah di bumi, para malaikat diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, maka seluruhnya bersujud kecuali Azazel. Azazel merasa tersisih karena penciptaan Adam maka dia menolak bersujud kepada Adam. Terungkaplah dengan jelas bagi para makhluk melalui rentetan peristiwa perintah bersujud itu siapa azazel yang sebenarnya. Sejak saat itu, Azazel menjadi Iblis.

Syaitan adalah musuh yang jelas bagi manusia sejak adam terusir dari surga. Pemimpin mereka adalah iblis dari kalangan jin, memimpin syaitan-syaitan dari kalangan jin dan manusia untuk menyesatkan segenap manusia kecuali hanya sedikit dari hamba-hamba Allah yang mukhlasin. Salah satu bentuk penyesatan yang digunakan syaitan adalah dengan menggoda manusia dengan kekuasaan atas dunia.

Kaum Yahudi Kabbalah mengatakan bahwa mereka mengikuti nabi Sulaiman untuk mewujudkan satu negara dunia, akan tetapi  mereka hanyalah mengikuti bacaan syaitan atas kerajaan Sulaiman, padahal syaitan-syaitan itu  kafir,  tidak mengenal kehendak Allah. Nabi Sulaiman bukanlah orang kafir yang tidak mengetahui kehendak Allah. Dengan bacaan itu syaitan-syaitan itu menarik hawa nafsu manusia untuk memperoleh kekuasaan atas dunia, dan menjerumuskan manusia untuk bertindak keji dan munkar demi mewujudkan angan-angan kekuasaan sebagaimana Babilonia. Allah berfirman :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan atas kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kafir, tetapi syaitan-syaitan-lah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babilon yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya fitnah, sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dapat menceraikan antara seseorang  dengan isterinya.  (QS Albaqarah : 102)
Ayat tersebut bercerita tentang kaum Yahudi Kabbalah, yaitu orang-orang Yahudi yang membuang kitabullah ke belakang punggungnya dan memilih untuk mengikuti bacaan syaitan. Maka mereka menyembah tuhan yang akan memberikan kepada mereka kekuasaan atas seluruh dunia. Tetapi tuhan yang dimaksudkan tersebut sebenarnya adalah Iblis yang akan memberikan kekuasaan kepada para Dajjal atas ijin Allah. Konsep negara Babilonia dihembus-hembuskan syaitan pada kaum Yahudi kabbalah yang hidup setelah jaman nabi Sulaiman a.s.

Bacaan syaitan itu adalah berupa penafsiran syaitan atas apa yang disampaikan malaikat Harut dan Marut pada zaman Babilonia pertama. Babilonia pertama adalah sebuah negara yang didirikan untuk mempersatukan seluruh manusia dalam sebuah negara. Bumi ini dijanjikan akan diwariskan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih, akan tetapi pewarisan bumi itu merupakan fitnah bagi manusia, hendaknya manusia tidak menjadi kafir karena fitnah itu. Kedua malaikat itu selalu memperingatkan manusia sebelum mengajarkannya,  bahwa kekuasaan hanyalah fitnah, dan  janganlah manusia menjadi kafir karena janji itu. Akan tetapi sebagian orang lebih menginginkan fitnah itu  tanpa mengindahkan peringatan dari malaikat Harut dan Marut maka mereka menjadi kafir.

Syaitan-syaitan itu juga kemudian mengajarkan sihir kepada manusia sembari terus menghembuskan bacaan tentang kejayaan dan kekuasaan bagi kaum Yahudi Kabbalah. Sihir akan menyertai pengikut syaitan, seolah-olah memperkuat langkah mereka untuk mewujudkan mimpi kekuasaan sebagaimana Babilonia. Akan tetapi sihir itu tidak berguna bagi mereka. Mereka melupakan bahwa kehidupan mereka pendek, sedangkan cita-cita Babilonia yang dihembuskan syaitan itu hanya dapat diwujudkan dalam beberapa generasi, walaupun mereka menggunakan sihir sekalipun.

Semangat menguasai dunia itu selalu dihembus-hembuskan syaitan kepada para penyembahnya hingga hari ini. Sekelompok manusia bekerja secara rahasia  mewujudkan kolonialisme di dunia untuk mempersatukan dunia dalam kekuasaan mereka. Mereka berusaha mewujudkan hal itu berdasarkan rencana yang dibuat syaitan untuk jangka panjang bagi manusia, sedangkan syaitan membuat rencana itu berdasarkan bacaan kitab suci. Rencana syaitan itu menjerumuskan manusia untuk berbuat keji dan munkar. Bukti bahwa dunia ini dikuasai oleh kelompok orang yang bekerja sinergis untuk mewujudkan New World Order tidak terbantahkan, dan Alquran telah mengatakan apa yang terjadi di dunia ini dengan sebenarnya.

BAHAYA TERHADAP UMAT ISLAM


Hal yang paling berbahaya bagi umat islam bukanlah makar dari kalangan mereka, tetapi ketaatan yang muncul di kalangan umat islam pada langkah-langkah yang mereka rencanakan. Sesungguhnya syaitan itu benar-benar memberikan wahyu kepada wali-walinya sedemikian agar kaum muslimin menjadi musyrik. Umat islam tidak akan tersentuh makar mereka selama mengikuti petunjuk dari alquran dengan menundukkan akalnya.
Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar mewahyukan kepada wali-walinya agar mereka berbantah-bantah dengan kalian; dan jika kalian  mentaati mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS Al-An’aam : 121)
Di antara manusia, terdapat orang-orang yang menjadi wali-wali bagi syaitan. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai kriteria tertentu sesuai dengan keinginan syaitan, dan mereka melakukan ritual-ritual untuk mengikat perwalian mereka dengan syaitan. Kepada wali-wali mereka inilah syaitan-syaitan memberikan wahyu. Dengan wahyu itu disusun langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjebak orang-orang islam untuk mengikuti langkah orang-orang musyrik.

Muslimin yang mengikuti langkah-langkah yang dibuat oleh orang-orang musyrikin - yang dipimpin oleh syaitan -,  akan termasuk dalam golongan orang-orang musyrik. Sangat penting bagi muslimin untuk mengenali langkah-langkah yang dibuat oleh syaitan menjebak kaum muslimin dalam kemusyrikan. Makar-makar yang dibuat oleh syaitan-syaitan bersama kaum musyrikin tidak akan berguna bagi kaum muslimin, tetapi langkah-langkah jebakan yang diwahyukan syaitan untuk menjadikan muslimin sebagai musyrikin boleh jadi akan menyeret banyak muslimin menjadi musyrikin.

Jebakan langkah-langkah syaitan itu sangatlah gelap-gulita, sehingga orang yang terjebak dalam jebakan mungkin tidak dapat keluar dari jebakan itu. Syaitan akan menjadikan orang-orang  yang terjebak itu memandang bahwa apa-apa yang mereka kerjakan adalah perbuatan yang baik. Ayat berikutnya dalam surat itu menjelaskan keadaan orang-orang yang masuk dalam jebakan syaitan.
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (QS Al-An’aam : 122)
Jebakan syaitan akan membuat manusia berada dalam kegelapan, tidak mengetahui jalan keluar dari masalah yang menimpa negerinya. Masyarakat akan berjalan tanpa cahaya yang menuntun pada jalan keluar atas sesuatu yang menimpa negerinya, sementara masyarakat merasa bahwa mereka telah melakukan apa yang mereka pandang baik. Masalah itu tidak terselesaikan dengan langkah yang mereka lakukan untuk mengatasinya, tetapi hanya berganti-ganti bentuk yang tetap membuat kesulitan dalam kehidupan.

Ayat tersebut juga bercerita tentang jalan keluar dari kegelapan jebakan syaitan. Jalan untuk keluar dari jebakan itu adalah dengan cara mematikan logika sendiri untuk mencari cahaya dari Allah. Logika harus dikalahkan terhadap ayat-ayat alquran, dengan disertai harapan agar Allah menghidupkan logika baru, sehingga terbangun akal yang bercahaya untuk berjalan di muka bumi. Akal tidak boleh dimatikan tanpa berharap kepada Allah agar membangun kembali akal yang bercahaya. Boleh jadi syaitan akan menyesatkan atau membangun logika baru bagi seseorang yang mematikan akalnya, bila orang itu tidak berharap agar Allah membangun akal yang baru.

Secara dzahir, ayat di atas  menyinggung perihal khalifatullah al-mahdi a.s yang akan dibangkitkan dari kematian, kemudian diberikan cahaya untuk berjalan di bumi. Beliau adalah seorang syahid yang dikembalikan ke dunia, dengan pakaian putih berjubah merah bercelup darah, pusaka merah putih bagi rasulullah SAW yang akan diberi kekuasaan atas seluruh bumi. Beliau akan menggerakkan manusia agar keluar dari kegelapan menuju cahaya. Khalifatullah al-mahdi a.s akan menjadi pertanda bahwa tipuan syaitan atas manusia seharusnya berakhir, tetapi Allah telah memberikan penangguhan hingga hari kiamat tiba. Sebelum beliau diutus sebagai khalifah, beliau telah terbiasa untuk mematikan akalnya dan berharap agar Allah memberikan cahaya.

AJARAN BARU SEBAGAI BENTUK TIPUAN SYAITAN


Allah telah menurunkan islam sebagai agama yang sempurna, termasuk bagaimana cara mengenali langkah-langkah yang dibuat oleh syaitan. Di antara langkah tipuan syaitan yang diwahyukan kepada wali-walinya adalah  munculnya ajaran baru yang diselipkan dalam agama. Ciri dari ajaran baru yang diselipkan itu adalah memecah-belah agama menjadi beberapa golongan, dan tiap-tiap golongan itu berbangga-bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. Syaitan bersama para pengikutnya membangkit-bangkitkan kebanggaan, fanatisme pada setiap golongan dalam beragama tersebut.
dan janganlah kamu termasuk golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (QS Ar-ruum : 31-32)
Muslimin yang mengikuti golongan-golongan tersebut akan termasuk dalam golongan musyrikin. Mereka akan menjadi kaki tangan kaum musyrikin untuk melemahkan dan menghancurkan islam dari dalam islam sendiri. Kaum musyrikin menyadari bahwa tidak akan mungkin mengalahkan islam tanpa membuat kekacauan dan kerusakan di dalam umat islam, maka mereka menjalankan wahyu dari syaitan untuk mengalahkan islam.

Islam adalah agama yang bertujuan kepada Allah dengan cara bertauhid, mempersatukan kehidupan pada jalan yang dikehendaki Allah SWT yang bersifat Ar-rahmaan Ar-rahiim. Allah telah menetapkan jalan kehidupan bagi setiap manusia, dan jalan yang dikehendaki Allah hanya dapat ditempuh dengan membangun diri dengan sifat rahmaniah dan rahiimiyah. Penghambaan , ubudiyah yang ditempuh seseorang tanpa membangun sifat rahman dan rahiim hanya akan dipenuhi tipuan syaitan yang dihias sedemikian sehingga orang tersebut memandang indah perbuatannya.

PEMBESAR DARI KALANGAN PENDOSA


Allah SWT menjadikan para pendosa sebagai pembesar-pembesar suatu negeri melalui cara pewahyuan syaitan-syaitan kepada wali-walinya, dan karena orang-orang di suatu negeri berada dalam kegelapan tanpa cahaya sehingga masyarakat berada dalam kelemahan tanpa mengetahui jalan keluar dari masalah yang menimpa negerinya. Keadaan itu hanya dapat diatasi apabila masyarakat berusaha mematikan logikanya sendiri DAN berharap agar Allah SWT memberikan cahaya yang menerangi akalnya. Hal ini sebagaimana tercantum dalam ayat berikutnya sebagaimana berikut : 
Dan demikianlah Kami jadikan pada tiap-tiap negeri pembesar-pembesar (dari) para pendosa agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. (QS Al-An’aam :123)
Allah menjadikan para pendosa sebagai pembesar-pembesar negeri, dan juga Allah SWT telah memberikan petunjuk jalan keluar dari masalah itu. Manusia tidak boleh mentaati langkah yang dibuat oleh kaum musyrikin agar tidak menjadi golongan musyrikin, dan hendaknya manusia harus meminta cahaya kepada Allah SWT agar melihat jalan keluar, dan agar berjalan di antara manusia dengan cahaya itu. Hendaknya manusia menundukkan akalnya dan berharap agar Allah melimpahkan cahaya baginya.

Para pendosa yang menjadi pembesar-pembesar  setiap negeri akan melakukan makar bagi negerinya. Mereka mendapatkan kedudukan mereka karena wahyu-wahyu dari syaitan kepada para wali syayatin dan kegelapan yang melanda masyarakatnya. Puncak penguasaan orang-orang yang berdosa itu akan terjadi ketika dajjal  berkuasa. Para pembesar negeri akan diangkat dari kalangan para pendosa, mereka membuat makar agar kekayaan dan kekuasaan berkumpul hanya pada sebagian kecil masyarakat yang ada pada kelompok mereka, dan masyarakat luas bekerja keras untuk melayani kelompok kecil yang berkuasa itu. Mereka akan melakukan makar-makar dengan jaringan kekuasaan mereka, membuat kehidupan masyarakat menjadi sulit. Namun sesungguhnya makar-makar mereka akan membelit diri mereka sendiri. Setiap kejahatan akan kembali kepada diri mereka sendiri tanpa mereka menyadarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar